Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap Mooney VR46, Luca Marini, menganggap motor Ducati Desmosedici 2022 harus ditangani masing-masing pilot dengan caranya sendiri.
Pendapat Luca Marini ini didasarkannya pada data performa Desmosedici 2022.
Menurut adik Valentino Rossi, pembalap-pembalap Ducati punya gaya balap dan pengaturan motor yang berbeda.
“Jika melihat data, sulit bagi Ducati untuk melaju ke arah tertentu," kata Luca Marini seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.
Baca Juga: Tidak Hanya Hasrat yang Hebat, Valentino Rossi Juga Punya Mata yang Tiada Duanya
"Johann Zarco sangat cepat, tetapi dia memiliki gaya dan motornya sendiri untuk melakukan hal itu."
“Jack Miller sekarang sangat, sangat kuat dalam mengerem. Dia lebih kuat dari tahun lalu. Tetapi, motornya aneh."
"Bagi Francesco Bagnaia, ini adalah balapan kuat pertama di Portimao."
"Kami juga sedang melihat pengaturannya sekarang. Tidak ada arah yang sesungguhnya."
Dengan tidak adanya arah yang ditentukan, Luca Marini pun mempunyai saran kepada rekan-rekannya sepabrikan Ducati.
Marini mengatakan bahwa seorang pembalap Ducati harus menempuh jalan sendiri.
Selain itu, pembalap dengan nomor motor 10 ini juga meyarankan untuk melakukan banyak pengujian.
Baca Juga: Melorot 8 Posisi, Adik Valentino Rossi Masih Merasa Jadi Paling Kuat dalam Dua Hal
Luca Marini mengatakan bahwa para pembalap Ducati harus melakukan metode latihan ala Formula 1 dan sepak bola yang berlatih sepanjang waktu.
"Jadi, Anda harus menempuh jalan masing-masing di Ducati."
"Dengan Desmosedici, banyak set-up dan gaya bisa mengarah ke tujuan dengan cepat."
"Tetapi, itu juga hal yang bagus tentang sepeda motor kami. Motor kami pastinya istimewa."
"Lebih banyak pengujian akan lebih baik untuk semua pengendara."
"Saya berharap kami dapat menguji lebih banyak pada tahun 2023."
"Saya juga tidak sabar menunggu tes Senin di Jerez."
Baca Juga: Diminta Adik Coba Ducati, Valentino Rossi Akui Tidak Rindukan MotoGP
"Dalam semua olahraga lainnya, para atlet dapat melatih olahraga mereka lagi dan lagi."
"Formula 1 melakukan banyak tes, para pesepak bola juga bisa berlatih sepanjang waktu," pungkas pembalap berusia 24 tahun.