Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET- Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, merasa optimistis setelah kemenangan Francesco Bagnaia di MotoGP Spanyol (1/5/2022).
Bagi Paolo Ciabatti, kemenangan di Jerez akan membuat Ducati semakin pede kembali melanjutkan tren positifnya.
Sebelumnya di seri Portugal, Ducati memperoleh hasil minor setelah hanya Johann Zarco yang mampu tampil apik.
Sementara ujung tombaknya, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini, harus mengalami kesulitan.
Enea Bastianini bahkan mengalami crash dan tidak bisa menyelesaikan balapan.
Hasil itu menyebabkan tren positif Bastianini harus terputus di tengah dirinya yang waktu itu sedang memimpin klasemen MotoGP 2022.
Ducati juga sempat cemas setelah pembalap pabrikan belum bisa memenangi balapan sebelum MotoGP Spanyol 2022.
Hanya Jack Miller yang meraih podium ketiga pada MotoGP Amerika.
Sejak saat itu banyak yang berasumsi bahwa para pembalap pabrikan Ducati melempem dan sekarang tim asal Italia itu malah selalu ditopang oleh pembalap tim satelit dalam Kejuaraan Dunia konstruktor.
Namun, asumsi itu bisa dipatahkan oleh Pecco Bagnaia yang tampil apik dalam memenangi MotoGP Spanyol.
Baca Juga: Turuti Kemauan Fabio Quartararo, Motor Yamaha versi Top Speed Sangar Mendarat di MotoGP Italia 2022
Dengan menangnya Bagnaia, Ducati bisa menghela napas lega untuk kembali bersaing pada jalur perebutan gelar juara dunia.
Performa Bagnaia di Jerez tentu sangat menggembirakan Ciabatti.
Pasalnya, apa yang ditunjukkan Bagnaia di Jerez seperti pertanda jika runner-up MotoGP 2021 itu sudah kembali menemukan sentuhannya.
Sejauh gelaran MotoGP 2022 dari Qatar hingga Portugal, murid Valentino Rossi ini tidak pernah meramaikan perebutan podium.
Pada gelaran Qatar, performa Bagnaia relatif buruk karena tidak bisa menyelesaikan balapan.
Penampilan terbaiknya adalah saat balapan di Amerika dengan finis posisi ke-5.
Di Portugal, ujung tombak tim pabrikan itu harus mengalami kesulitan dan mengalami crash saat kualifikasi hingga mengharuskannya balapan dengan lengan yang diperban.
Menurut Ciabatti, performa buruk para pembalap pabrikan pada awal musim dikarenakan adalah kurangnya kepercayaan diri Bagnaia dengan motor Ducati yang baru.
Masalahnya Bagnaia masih harus beradaptasi dengan komponen motor yang terus menerus mengalami inovasi.
Hal inilah yang menurut Direktur Olahraga Ducati itu menjadi penghambat Bagnaia untuk langsung melaju dengan cepat.
“Musim ini kami mengharapkan Pecco langsung membalap seperti akhir musim lalu tetapi ternyata tidak bisa tidak seperti itu."
"Banyak penyebabnya, motor 2022 juga belum 100%."
Baca Juga: Mantan Pembalap Kecewa terhadap Keputusan Suzuki Mundur dari MotoGP
"Pecco kurang yakin dan ketika pengendara tidak memiliki kepercayaan diri, sangat sulit baginya untuk mendorong dan melaju cepat," ungkap Paolo Ciabatti dikutip Juara.net dari Motosan.es.
Bagi Ciabatti, sebenarnya kepercayaan diri Bagnaia sudah kembali terlihat sejak gelaran di Portugal.
Tampil dengan keadaan tangan cedera, Bagnaia mampu finis di urutan kedelapan.
Bagi Ciabatti, pembaap Italia itu telah menunjukkan jika dirinya mampu kompetitif walau dalam keadaan yang tidak 100%.
"Dari Austin, kami sudah melihat sesuatu yang positif, di Portimao juga."
"Kecelakaan itu tidak membantu, tetapi dia start dari posisi belakang dan finis kedelapan, membuat waktu yang bagus dengan bahu yang rusak."
"Di Jerez juga begitu. Pecco tidak 100%, dia kesakitan."
"Jadi, dengan semua hal dipertimbangkan, inilah Pecco yang asli," pungkasnya.
Francesco Bagnaia tampil sangat dominan di MotoGP Spanyol 2022.
Dia mendominasi balapan dari sesi latihan bebas, kualifikasi, sampai lomba.
Performa itu mengingatkan pada dominasinya dalam 6 balapan terakhir di MotoGP 2021.
Baca Juga: Manajer Honda Puji Marc Marquez yang Membalap Aman di MotoGP Spanyol 2022