Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, mengaku heran dengan kondisi motor miliknya.
Pada gelaran MotoGP Prancis 2022, Minggu (15/5/2022) di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Pol Espargaro mengalami kesusahan menyalip pembalap di depannya.
Hal ini membuat Pol Espargaro harus terlempar dari urutan 10 besar.
Pembalap asal Spanyol itu mengungkapkan bahwa performa motor patut disalahkan.
Espargaro mengklaim motor yang digunakan di Le Mans jauh dari apa yang dia harapkan.
Menurutnya, kecepatan motor RC213V melempem sepanjang balapan.
Akselarasi menjadi masalah serius yang harus dikerjakan Honda untuk bisa tampil kompetitif.
Pasalnya, sepanjang balapan Pol Espargaro mengalami kesulitan saat mengejar pembalap di depannya.
“Itu adalah balapan yang sangat sulit," tandas Espargaro dikutip Juara.net dari Motosan.es.
"Saya pikir akhir pekan ini telah mengonfirmasi di mana masalah kami dan apa yang perlu kami kerjakan."
Baca Juga: Aleix Espargaro Mengaku Lebih Jago dari Si Setan, tetapi Mustahil Salip Jack Miller
"Kecepatan kami tidak luar biasa. Kami tidak dapat menyalip karena kehilangan banyak waktu ketika mencoba berakselerasi."
"Kemudian ketika saya mencoba menyalip dengan pengereman, motor lagi-lagi tertinggal di belakang."
"Ini waktu yang sulit tetapi kami terus berusaha."
Rekan setim Marc Marquez itu mengaku frustrasi karena usahanya selalu gagal untuk menyalip pembalap di depan.
"Apa yang Anda lihat adalah fakta, saya tidak bisa berbuat lebih banyak."
"Irama semua motor Honda sangat mirip. Saya tidak bisa menyalip."
Pol Espargaro melakukan enam kali percobaan menyalip lawan tetapi dia selalu gagal.
"Saya tidak memiliki traksi. Ketika saya tidak memiliki traksi, mereka segera menjauh dalam beberapa meter."
"Kemudian saya kembali untuk mencoba mengejar namun dengan suhu ban depan, hal itu tidak mungkin bagi saya."
"Saya telah mencoba enam kali selama balapan, tetapi semuanya melebar dan mereka menyalip saya lagi."
Selama MotoGP 2022, Honda baru sekali naik podium melalui Pol Espargaro pada seri pembuka di Qatar.
Sejak saat itu, Honda terus berusaha berinovasi tetapi belum mendapatkan hasil positif.
Dalam balapan di Le Mans, Honda mencoba mengubah motor menjadi lebih panjang seperti Aprilia dan Ducati.
Hal ini dilakukan untuk memindahkan beban ke belakang agar mendapatkan lebih banyak traksi.
Alih-alih berhasil, Espargaro justru mengeluh punggungnya sakit karena dia harus merentangkan tangannya lebih jauh ke setang.
"Kami mencoba banyak hal, tetapi sulit karena tidak banyak pekerjaan yang berhasil."
"Kemudian kami pergi ke balapan dengan masih memiliki banyak sekali pekerjaan rumah. Tentu kondisi itu sulit," pungkas Espargaro.
Baca Juga: Divisi UFC Sudah Berubah, Jon Jones Mungkin Salah ke Kelas Berat