Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jagoan kelas berat ringan UFC, Volkan Oezdemir, memulai petualangan baru dengan masuk ke sarangnya Khamzat Chimaev, Sasana All Star.
Keputusan tersebut tentu bakal membawa perubahan besar bagi Oezdemir.
Bagaimana tidak? Jagoan UFC berjulukan No Time itu sampai harus pindah rumah dari Swiss ke Swedia.
Oezdemir tahu betul bahwa perpindahannya bakal menghadirkan banyak perubahan.
Namun, ia menyambut kepindahannya dengan penuh suka cita.
"Banyak perubahan sekarang," kata Volkan Oezdemir dilansir Juara.net dari MMAJunkie.com.
"Saya pindah ke Swedia. Saat ini saya sedang mengurus proses kepindahan rumah."
"Maka dari itu, saya ingin mengucapkan selamat tinggal pada Swiss," sambung jagoan UFC berusia 32 tahun itu.
Di Sasana All Star, Oezdemir sudah ditunggu oleh monster-monster MMA yang mengerikan, termasuk Khamzat Chimaev.
Menurut Volkan Oezdemir, kepindahannya ke sarangnya Chimaev itu adalah hal yang sangat bagus.
Baca Juga: Khamzat Chimaev Unggah Sabuk Juara, UFC Bikin Raja Interim Kelas Welter?
Ia yakin bahwa menggembleng diri dengan Chimaev dan kawan-kawan dapat menjaga api semangatnya untuk terus menghajar lawan.
"Saya akan gabung dengan Sasana All Star," cerita jagoan UFC pemilik rekor 17 kali menang dan enam kali kalah tersebut.
"Saya akan berlatih dengan Khamzat Chimaev, Darren Till, Alexander Gustafsson."
"Dengan monster-monster itu di sana."
"Kesempatan ini sungguh bagus dan saya sangat senang."
"Saya akan membuat perombakan yang besar-besaran."
"Api semangat ini ada dalam diri saya sehingga butuh tim yang pas dan hal itu semua ada di All Star," tambah Oezdemir.
Saat ini Volkan Oezdemir memang sedang butuh-butuhnya penyegaran.
Pasalnya, ia baru saja mengalami dua kekalahan beruntun di oktagon UFC.
Baca Juga: Ada Pertarungan yang Lebih Baik, Duel Khamzat Chimaev vs Leon Edwards Tuai Penolakan
Pertama, Oezdemir dikalahkan Jiri Prochazka yang kini jadi penantang utama untuk gelar kelas berat ringan.
Setelah itu, jagoan sangar asal Dagestan, Magomed Ankalaev, menambah pahit di lidah Oezdemir dalam penyabungan mereka pada bulan Oktober lalu.
Kendati mundur dua langkah, Oezdemir yakin jalannya ke puncak rantai makanan di kelas berat ringan UFC masih menganga.
"Anda tahu, hal gila di UFC dan kelas berat ringan adalah Anda akan selalu duduk sebagai jagoan ranking 10 besar," tukas Oezdemir.
"Saat Anda tertinggal dua kekalahan maka Anda harus mencari nama besar untuk kembali."
"Tetapi, tidak hanya itu, Anda harus membuat kemenangan yang spektakuler," imbuhnya.
Baca Juga: Hasil UFC 267 - 7 Kali Menang Beruntun, Magomed Ankalaev Lebih Top dari Raja Kelas Berat Ringan