Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Rayakan kemenangannya atas Santiago Ponzinibbio, jagoan UFC, Michel Pereira, mengaku sempat terlibat pertengkaran dengan Francis Ngannou.
Momen ini diceritakan Pereira terjadi di sebuah hotel.
Setelah mengalahkan Ponzinibbio pada UFC Vegas 55, Michel Pereira segera membuat pesta.
Layaknya pesta pada umumnya, Pereira dan teman-teman membuat kegaduhan dengan menyetel musik serta bersenda gurau.
Karena diadakan di tempat yang sempit, akhirnya pesta Pereira mulai menjalar ke bagian koridor.
Dari sinilah pertengkaran Pereira dan Francos Ngannou akhirnya pecah.
Terganggu kegaduhan, Ngannou mengajukan protesnya dengan tegas.
Jagoan UFC berjulukan Si Predator itu mengeluh tak bisa beristirahat karena suasana yang terlalu gaduh.
"Kami merayakan kemenangan di hotel, kami bersenang-senang," cerita Pereira kepada Talksport.com dilansir Juara.net dari MMANews.com.
"Kami adalah tipe orang yang mudah tergerak hanya karena musik, bahkan saat kami sedang dalam proses pemangkasan berat badan."
"Saya selalu liar, begitu pula teman-teman saya."
"Terus bergerak dan membuat suara gaduh, berpesta, dan minum-minum non-stop, semua orang bersenda gurau."
"Karena ruangan itu kecil, seseorang menyarankan untuk duduk di koridor."
"Saat kami mulai duduk di koridor, siapa yang datang? Ya, Francis Ngannou."
"Orang-orang saling bertatapan dan berkata: 'Wow, Ngannou datang'."
"Dia datang dan berkata: 'Hei, apakah Anda kira orang bisa istirahat dengan kondisi gaduh seperti ini? Bagaimana cara saya tidur?'," cerita jagoan UFC asal Brasil tersebut.
Kena semprot Francis Ngannou, Michel Pereira tentu saja kesal.
Ia sadar bahwa pestanya memang menganggu.
Tetapi, Pereira yakin Ngannou seharusnya menyampaikan keluhan dengan cara yang lebih halus.
Baca Juga: Jagoan UFC Vegas 55 Ini Mau Bentrok dengan Jorge Masvidal karena Alasan Kocak
Jika masih ada tenaga untuk berkelahi, Periera mengaku bakal mengajak Ngannou beradu jotos.
Pada akhirnya perkelahian tidak pecah karena Pereira sudah terlalu lelah.
"Jujur saja, saat itu saya merasa tak nyaman," ungkap jagoan UFC pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu dan karate tersebut.
"Saya baru saja bertarung, hidung patah, serta kaki saya lelah. Jika Ngannou mengajak saya berkelahi, apa yang bakal terjadi pada saya?"
"Apalagi tim saya sudah mabuk semua, jadi saya mungkin tak akan dibantu."
"Jujur, Ngannou membuat saya marah. Mengapa dia tidak meminta dengan lembut?"
"Dia beruntung karena saya sedang babak belur dan tidak bisa berbuat apa-apa."
"Saya tak menyukai cara dia bicara. Anda harus bersikap baik kepada orang lain," tambahnya.