Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pabrikan BMW berpotensi mengisi posisi yang ditinggalkan Suzuki pada MotoGP 2023.
Suzuki memastikan cabut dari MotoGP pada akhir musim ini akibat masalah finansial.
Padahal, Suzuki memiliki catatan apik setelah mengantar Joan Mir meraih gelar juara dunia pada MotoGP 2020.
Kepergian Suzuki membuat formasi tim pabrikan bakal berubah di MotoGP 2023.
Saat ini hanya ada 5 pabrikan di MotoGP yaitu Aprilia, Ducati, KTM, Honda, dan Yamaha.
Sejumlah tim sebetulnya dikabarkan berebut untuk mencoba mengambil jatah slot kosong yang ditinggalkan Suzuki.
Misalnya tim-tim yang berada pada kompetisi Moto2 dan WSBK.
Baca Juga: Dua sampai Tiga Pembalap MotoGP atau Moto2 Diramal Migrasi ke World Superbike di tahun 2023
Namun bagi Dorna sebagai pengelola MotoGP, hal tersebut tidak diperkenankan.
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengatakan jika slot yang ditinggalkan merek asal Hamamatsu, Jepang, itu bakal diberikan kepada sebuah pabrikan, bukan sekadar tim.
"Kami menerima banyak pertanyaan segera setelah berita kepergian Suzuki, dari pabrikan dan tim swasta," ungkap Ezpeleta dikutip dari Speedweek.
Sebelumnya tempat tersebut pernah ditawar oleh KTM dengan mengusung tim GASGAS.
Namun, pabrikan Austria itu dianggap tidak memiliki kapasitas dalam beberapa aspek untuk dua tahun ke depan.
Salah satunya adalah soal level kompetitifnya motor RC16 yang masih perlu dipertanyakan.
Pasalnya, mereka baru mengeklaim enam kemenangan sejak berada di MotoGP.
Lantas, bagaimana dengan pabrikan Jepang lainnya seperti Kawasaki?
Dilansir dari Speedweek, Kawasaki masih merasa nyaman tampil di WSBK dan fokus untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia.
Sementara itu, pabrikan asal Italia, MV Agusta, dianggap belum memiliki kekuatan finansial untuk berkompetisi di MotoGP.
Baca Juga: Konsentrasi Diragukan, Joan Mir Haram Tunjuk Satu Pihak Jadi Biangnya
Potensi paling besar sejatinya dimiliki oleh BMW, yang sudah mulai terjun pada dunia balap WSBK.
Di MotoGP, BMW sebetulnya juga sudah berpartisipasi dengan menyediakan safety car kepada Dorna sejak 1999.
"Di BMW Motorrad dan BMW AG, MotoGP selalu dipertimbangkan," ungkap salah satu mantan manajer top pabrikan Jerman itu.
"Tetapi, rencana itu tergantung pada siapa yang membuat keputusan akhir."
"Ada petinggi yang ingin ke MotoGP, tetapi belum ada kesepakatan dengan seluruh anggota dewan direksi BMW."
Sementara itu sinyal soal bergabungnya sebuah pabrikan ternama telah diungkapkan oleh bos Dorna.
"Jawabannya ya," ujar Ezpelata.
"Tentu saja saya tidak bisa menyebutkan mereknya."
"Tetapi jika sebuah pabrikan menunjukkan minat nyata pada MotoGP dan memutuskan untuk berpartisipasi serta berinvestasi jangka panjang, kami selalu siap untuk berdiskusi," kata sang bos.