Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap Aprilia, Maverick Vinales, telan pil pahit pada balapan MotoGP Jerman 2022, Minggu (19/6/2022) di Sachsenring.
Maverick Vinales memulai balapan pada posisi ke-8 dan berhasil tampil mengejutkan.
Vinales langsung menggeber motor dan sempat bertarung dengan rekan satu timnya, Aleix Espargaro.
Saat itu Vinales memperebutkan posisi ke-3 yang dihuni oleh Espargaro.
Beberapa kali pembalap asal Spanyol itu bahkan melakukan manuver untuk mencoba menyalip Espargaro.
Alih-alih berhasil menyalip, Vinales justru terkena petaka setelah mengalami masalah mesin pada motor RS-GP miliknya.
Vinales mengalami masalah terkait perangkat rear holeshot yang tidak berfungsi di 10 lap terakhir.
Baca Juga: Berani Tampil Beda dengan Ban Lunak, Maverick Vinales Tidak Dapat Bencana
Akibatnya Vinales harus kembali ke paddock dan gagal menyelesaikan balapan.
Kendati demikian, Vinales tidak merasa kecewa dengan bencana yang menimpanya.
Vinales justru senang karena kembali menemukan performanya untuk menjadi lebih kompetitif.
"Saya merasa kompetitif pada balapan," kata Vinales, dikutip Juara.net dari Motosan.
"Semula saya berhasil melewati Luca Marini dan Jorge Martin, lalu menemukan ritme yang sangat bagus."
"Bagaimana pun saya bahagia dengan peningkatan di Aprilia dari tahun lalu."
Maverick Vinales yang semakin pede menambahkan jika dia bisa segera kembali konsisten.
"Saya yakin kami akan segera bisa menjadi yang terbaik secara konsisten."
"Saya sangat menikmati balapan kemudian dengan sepuluh lap tersisa saya terpaksa DNF karena masalah holeshot belakang."
Sementara itu, Vinales juga menceritakan kronologi bencana yang menimpanya.
Baca Juga: Aprilia Kunci Posisi Aleix Espargaro dan Maverick Vinales Sampai Dua Tahun ke Depan
Saat itu Vinales sedang melakukan manuver untuk berusaha mengasapi Espargaro.
Namun, tiba-tiba dia merasakan getaran aneh yang terjadi pada motornya.
Pada saat itu Vinales mulai menyadari tentang kondisi motornya yang lebih rendah.
"Ketika saya hendak menyerang Aleix."
"Namun, tiba-tiba saya mulai merasakan getaran dan saya tidak mengerti kenapa," jelas Vinales.
"Saya mencoba untuk melewatinya lalu mencoba menjauh karena saya mempunyai ritme lebih baik daripada dia."
"Di tikungan 8 pada kecepatan 180 km/jam, saya melaju sangat cepat, bagian depan tertutup, dan saya menyadari bahwa motornya lebih rendah di bagian belakang."
"Saya mencoba untuk menyalakan dan mematikan holeshot, tetapi tidak bisa."
"Pada awalnya saya kira ada kebocoran, ternyata tidak ada."
Maverick Vinales pantas merasa optimistis kendati gagal finis di Sachsenring.
Kalau bisa melewati Espargaro dan mendapatkan podium atau setidaknya finis di P4, itu akan menjadi pencapaian terbaiknya selama memperkuat Aprilia.