MotoGP musim ini nampaknya bukan momen yang bagus bagi
Honda.
Bagaimana tidak?
Honda pada musim ini melempem dan tidak meramaikan persaingan perebutan gelar juara.
Hal ini karena banyaknya masalah yang bertubi-tubi menghampiri
Honda.
Padahal,
Honda sempat mendapatkan angin segar pada awal musim dengan podium ketiga yang berhasil diraih oleh pembalapnya, Pol Espargaro, di seri
MotoGP Qatar 2022.
Petaka muncul saat seri selanjutnya di Mandalika, Indonesia, dengan crash mengerikan yang dialami
Marc Marquez.
Kecelakaan tersebut membuat ujung tombak
Honda itu mengalami masalah diplopia.
Kondisi ini membuat Marquez absen pada dua balapan selanjutnya.
Pol Espargaro yang diandalkan juga tidak bisa berbuat banyak karena gagal raih podium lagi.
Sejak saat itu situasi di Honda semakin mengenaskan karena mereka juga mendapatkan masalah pada setelan motor.
Problem ini membuat Espargaro kewalahan dan tenggelam dalam penampilan buruknya.
Masalah ditambah setelah Marquez memutuskan cuti dalam waktu lama pada musim ini karena harus menjalani operasi lagi.
Situasi ini akhirnya coba dibeberkan oleh bos
Honda,
Alberto Puig, setelah
MotoGP Belanda 2022, Minggu (26/6/2022).
"Pada awal musim kami mengira motor 2022 sangat kompetitif, tetapi ternyata kami salah," ungkap Puig.
"Tes pertama dan balapan pertama mungkin memberi kami informasi yang tidak nyata."
"Karena itu kami salah memahami situasinya."
Puig juga mengamini jika situasi di
Honda memang menjadi lebih buruk sejak
MotoGP Indonesia 2022.
"Ada banyak kecelakaan untuk semua pembalap kami, tim tidak kompetitif untuk posisi yang baik."
"Semua ini mungkin merupakan konsekuensi dari kegagalan menemukan apa yang kami rencanakan dan harapkan dari
Honda 2022," katanya.
Menurut Puig masalah ini membuat timnya kelimpungan.
Sejatinya mereka tahu apa yang menjadi titik masalah.
Namun,
Honda sangat sulit untuk mencari solusinya.
"Pada dasarnya kami sudah mengerti di mana letak masalahnya, tetapi tidak mudah untuk menemukan solusi."
"Jika itu mudah diperbaiki, kami pasti sudah melakukannya sekarang," pungkas Puig.