Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gelaran MotoGP Indonesia 2022 Jadi Pertanda Bencana bagi Tim Honda

By Febri Eka Pambudi - Selasa, 28 Juni 2022 | 23:00 WIB
Tim Repsol Honda yang mengalami situasi buruk di MotoGP 2022. (REPSOL HONDA)
 
JUARA.NET - Bos Honda, Alberto Puig, beberkan situasi buruk yang menimpa timnya pada gelaran MotoGP 2022.
 
MotoGP musim ini nampaknya bukan momen yang bagus bagi Honda.
 
Bagaimana tidak? Honda pada musim ini melempem dan tidak meramaikan persaingan perebutan  gelar juara.
 
Hal ini karena banyaknya masalah yang bertubi-tubi menghampiri Honda.
 
Padahal, Honda sempat mendapatkan angin segar pada awal musim dengan podium ketiga yang berhasil diraih oleh pembalapnya, Pol Espargaro, di seri MotoGP Qatar 2022.
 
Petaka muncul saat seri selanjutnya di Mandalika, Indonesia, dengan crash mengerikan yang dialami Marc Marquez.
 
Kecelakaan tersebut membuat ujung tombak Honda itu mengalami masalah diplopia.
 
Kondisi ini membuat Marquez absen pada dua balapan selanjutnya.
 
Pol Espargaro yang diandalkan juga tidak bisa berbuat banyak karena gagal raih podium lagi.
 
Baca Juga: Repsol Honda sedang Jeblok di MotoGP, Joan Mir Tidak Alergi Bergabung

Sejak saat itu situasi di Honda semakin mengenaskan karena mereka juga mendapatkan masalah pada setelan motor.

Problem ini membuat Espargaro kewalahan dan tenggelam dalam penampilan buruknya.
 
Masalah ditambah setelah Marquez memutuskan cuti dalam waktu lama pada musim ini karena harus menjalani operasi lagi.
 
Situasi ini akhirnya coba dibeberkan oleh bos Honda, Alberto Puig, setelah MotoGP Belanda 2022, Minggu (26/6/2022).
 
"Pada awal musim kami mengira motor 2022 sangat kompetitif, tetapi ternyata kami salah," ungkap Puig.
  
"Tes pertama dan balapan pertama mungkin memberi kami informasi yang tidak nyata."
 
"Karena itu kami salah memahami situasinya."
 
Puig juga mengamini jika situasi di Honda memang menjadi lebih buruk sejak MotoGP Indonesia 2022.
 
 
Baca Juga: MotoGP Jerman 2022 - Raja Sachsenring Absen, Semua Kehilangan
 
"Sejak Grand Prix Indonesia, segalanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk dan kami mencapai titik di mana kita semua tahu apa yang terjadi," imbuhnya.
 
"Marc Marquez harus berhenti karena operasi di lengan kanannya."
 
"Ada banyak kecelakaan untuk semua pembalap kami, tim tidak kompetitif untuk posisi yang baik."
 
"Semua ini mungkin merupakan konsekuensi dari kegagalan menemukan apa yang kami rencanakan dan harapkan dari Honda 2022," katanya.
 
Menurut Puig masalah ini membuat timnya kelimpungan.
 
Sejatinya mereka tahu apa yang menjadi titik masalah.
 
Namun, Honda sangat sulit untuk mencari solusinya.
 
"Pada dasarnya kami sudah mengerti di mana letak masalahnya, tetapi tidak mudah untuk menemukan solusi."
 
"Jika itu mudah diperbaiki, kami pasti sudah melakukannya sekarang," pungkas Puig.