Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Tanda tanya menyelimuti duel Kamaru Usman melawan Leon Edwards di UFC 278 yang diklaim sebagai pertarungan paling berat bagi jagoan berjulukan The Nigerian Nightmare itu.
Pengamat tarung, Chael Sonnen, dibuat bertanya-tanya dengan kesiapan Usman menyambut duel tersebut.
Biasanya, para jagoan jadi lebih temperamental jelang pertarungan mereka.
Perang omongan di antara dua petarung sudah jadi pemandangan yang lumrah terjadi.
Namun, Kamaru Usman tidak sering membahas duel kontra Leon Edwards.
Padahal, pertarungan ini bakal dilangsungkan di UFC 278 pada bulan Agustus mendatang.
Menurut Sonnen, duel melawan Edwards bakal jadi pertarungan paling berat bagi Usman.
Kondisinya yang baru pulih dari cedera serta faktor duel ulangmenjadi alasannya membuat klaim sedemikian rupa.
Duel berat inilah yang dirasa Sonnen seharusnya membuat Usman banyak berkoar.
"Ada alasan yang bisa dipercaya," kata Chael Sonnen dilansir Juara.net dari Sportskeeda.com.
Baca Juga: Kelas Welter UFC Jadi Lebih Seru jika Ditinggalkan Kamaru Usman
"Dia baru saja mengalami cedera tangan."
"Leon sudah pernah bertarung dengan Usman sebelumnya."
"Ini bisa jadi duel paling berat dalam hidup Usman," imbuhnya.
Kondisi Kamaru Usman yang tidak banyak berkomentar ini lantas menimbulkan tanda tanya dalam benak Sonnen.
Dia jadi tak yakin dengan kesiapan Usman bertarung menghadapi Leon Edwards.
"Tetapi, dia tak banyak bicara," ujar pengamat yang juga pensiunan jagoan UFC itu.
"Apa arti dari hal itu?," tutup Sonnen.
Ketimbang mengomentari duel melawan Edwards, Usman malah banyak bicara soal rencananya meninggalkan kelas welter dan hijrah ke kelas berat ringan.
Dua nama jagoan kelas berat ringan sudah dibidik olehnya.
Setelah mengalahkan Edwards, Usman berjanji bakal merealisasikan omong besarnya tersebut.
Baca Juga: UFC 278- Menghadapi Leon Edwards, Kamaru Usman Tetap Tak Terhentikan
Baginya, duel di kelas berat ringan bakal membuatnya semakin layak menyandang status petarung terbaik pound-for-pound atau perbandingan seluruh kelas.
"Setelah Edwards, pandangan kita tertuju ke kelas berat ringan entah itu melawan Jan Blachowicz atau Jiri Prochazka," kata jagoan UFC berusia 35 tahun tersebut.
"Siapapun itu, hal inilah yang kami inginkan."
"Saya ingin membuktikan kepada dunia tentang alasan saya dipanggil raja pound-for-pound."
"Pound-for-pound artinya adalah yang terbaik dari semua waktu, semua momen, dan semua kelas."
"Saya bisa berhasil di sana dan tetap menjaga gelar di kelas saya."
"Saya ingin menjadi juaranya. Saya akan buktikan hal tersebut," pungkas Kamaru Usman.
Baca Juga: Pukul KO Musuh Bebuyutan, Kamaru Usman Tagih Hal Ini dari Leon Edwards