Honda menjadi melempem dan tidak berdaya sejak
Marc Marquez alami cedera dua tahun lalu.
Ketika Marquez menepi, mereka kalah bersaing dari pabrikan lain.
Pol Espargaro yang dijadikan ujung tombak pengganti tidak bisa menggantikan peran
Marc Marquez.
Menurutnya setiap aspek dalam mengembangkan motor tentu akan ditentukan oleh seorang kapten alias pembalap nomor satu di tim.
Oleh karena itu, masukan darinya sangat memengaruhi pengembangan motor RC213V.
"Orang itu selalu Marc selama bertahun-tahun."
"Jadi, Anda harus memahami sedikit apa yang disukai Marc dan apa yang dia suka lakukan."
Saat ini Bradl diandalkan mampu mengembangkan mesin ke arah yang sama dengan
Marc Marquez.
Untuk memudahkan jalannya, Bradl bahkan sering melakukan diskusi dengan Marquez.
Namun, sejauh ini upaya Bradl dalam pengembangan belum membuahkan hasil.
Motor
Honda malah semakin membuat Pol Espargaro menderita.
Hal ini membuat Bradl sempat mendapatkan tuduhan jika dia bekerja ke arah yang salah.
Bradl pun membela diri bahwa masalahnya saat ini situasi di
MotoGP berbeda.
Menurut pengalamannya, saat pembalap penguji memberikan informasi, mereka membandingkannya dengan data di komputer.
"Pencatatan data dan semua analisis sangat membantu," imbuh Bradl.
"Jumlah data di sana begitu banyak."
"Anda kemudian berbicara dengan teknisi serta insinyur lalu Anda memberi tahu mereka bagaimana perasaan saat mengemudi."
"Setelah itu, mereka melihat data dan terkadang komputer memberikan penjelasan yang berbeda dari pengemudi."
"Terkadang teknisi berpikir mereka memahami solusi dengan lebih baik karena membaca data di komputer," pungkas Bradl.
Honda pada tahun ini tidak digdaya seperti 3-4 tahun lalu.
Kini mereka di klasemen konstruktor hanya menempati posisi paling buncit dengan 85 poin.