Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Murid Valentino Rossi, Marco Bezzecchi, mengungkapkan hal yang harus dilakukan rekan seperguruannya, Francesco Bagnaia, untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2022.
Francesco Bagnaia saat ini berada di urutan keempat klasemen MotoGP 2022.
Bagnaia terpaut 66 poin dari pemuncak klasemen sementara, Fabio Quartararo.
Dalam hitungan matematika, jarak poin Bagnaia dari Quartararo ini tidak terlalu lebar.
Baca Juga: Bilang Si Setan Lebih Lengkap, Murid Valentino Rossi Ogah Menyebutnya Simbol Kerentanan
Francesco Bagnaia bisa saja langsung mengudeta Fabio Quartararo jika memenangi tiga balapan mendatang dengan catatan sang pembalap Prancis tidak memperoleh poin.
Walaupun begitu, performa Fabio Quartararo di paruh pertama membuat misi Francesco Bagnaia untuk menjadi juara dunia kian susah.
Sejauh ini, Fabio Quartararo sudah mengoleksi 172 poin dengan koleksi 3 kemenangan dalam 6 podium.
Akan tetapi, Marco Bezzecchi sebagai rekan sesama murid Valentino Rossi mempunyai keyakinan pada peluang Francesco Bagnaia menjadi juara dunia.
Menurutnya, pembalap Ducati dengan nomor motor 63 ini hanya butuh melakukan kiat sederhana untuk bersaing dalam perebutan gelar.
Francesco Bagnaia disebutnya cuma butuh menjaga kontinuitas atau kesinambungan.
“Levelnya benar-benar sangat tinggi, ada banyak motor cepat dan semua pembalapnya kuat," kata Marco Bezzecchi seperti dilansir Juara.net dari Motosan.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Singkap Sosok yang Lebih Disukai Buat Jadi Tandem di MotoGP 2023
"Saya pikir persaingan berada pada level yang sangat tinggi."
"Fabio sangat bagus, dia selalu berhasil menjadi yang terdepan atau setidaknya memenangi poin."
"Pecco juga sangat cepat dan saya pikir dengan sedikit kontinuitas, dia bisa berjuang bersaing di Kejuaraan Dunia."
Francesco Bagnaia memang mampu mengakhiri paruh pertama MotoGP 2022 dengan cara yang hebat.
Dalam gelaran terakhir paruh pertama, MotoGP Belanda 2022, Bagnaia mampu menyelesaikan balapan sebagai pemenang.
Di pihak lain, Fabio Quartararo malah menampilkan performa yang antiklimaks.
Gelaran di Sirkuit Assen pada tanggal 26 Juni itu bisa dibilang sebagai mimpi buruk pembalap berjulukan El Diablo atau Si Setan itu.
Untuk pertama kalinya sepanjang gelaran tahun ini, Fabio Quartararo gagal mendulang satu pun poin di sebuah hajatan
Dengan akhir yang demikian di paruh pertama, banyak pihak memprediksi Pecco mampu menerapkan saran Marco Bezzecchi dan meneruskan momentumnya pada paruh kedua.