Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Di mata pembalap WithU Yamaha RNF, Andrea Dovizioso, runner-up sementara MotoGP 2022, Aleix Espargaro, punya gaya membalap yang aneh.
Meski begitu, Dovizioso menegaskan bahwa Espargaro telah melakukan kinerja yang luar biasa.
Teknik mengontrol sepeda motor sempurna dari Aleix Espargaro juga tak luput dari sanjungan Andrea Dovizioso.
Kakak dari Pol Espargaro itu memang tampil luar biasa pada musim ini.
Espargaro tengah menjadi runner-up sementara MotoGP 2022 dengan 151 poin.
Torehan lima kali podium dan sekali memang menjadi modal berharga Espargaro menutup paruh pertama.
"Saya ikut senang dengan performa Aprilia," kata Dovizioso dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Aleix sungguh hebat, dia layak mendapatkannya."
"Dia mengontrol sepeda motornya dengan sangat baik."
"Dia punya gaya membalap yang cukup aneh," sambungnya.
Baca Juga: Songsong MotoGP 2023, Satu Orang dari KTM Ini Bikin Bos Aleix Espargaro Ketar-ketir
Soal gaya membalap aneh Espargaro, Dovizioso merasa pembalap asal Spanyol itu selalu mengandalkan ban belakangnya.
Selain itu, Dovizioso juga merasa Aleix Espargaro dapat membelokkan sepeda motornya dengan sangat mulus.
"Jika Anda memperhatikan gaya membalapnya, dia selalu mengandalkan ban belakangnya," kuak pembalap MotoGP yang akrab disapa Dovi itu.
"Daya cengkeram sepeda motornya sangat baik dan dia tahu cara menghentikannya."
"Dia tak melakukan kesalahan dan tidak membiarkan ban belakangnya kehilangan traksi saat pengereman."
"Gaya membalapnya lebih menekankan pada bagian tepi ban."
"Jika Anda mengikutinya, dia bukanlah pembalap yang berusaha menjaga ban baik saat membelok maupun berakselerasi."
"Dia mengendalikannya dengan sangat kuat. Dia bisa membuat sepeda motornya berhenti dan membelok di sisi luar tikungan," imbuhnya.
Aneh ternyata bukanlah hal buruk bagi Dovizioso.
Baca Juga: Butuh Campur Tangan Maverick Vinales agar Aleix Espargaro Bisa Juara Dunia MotoGP
Dia justru merasa gaya membalap aneh dari Aleix Espargaro malah bekerja dengan baik.
"Cara ini sungguh aneh," tukas pembalap MotoGP berusia 36 tahun tersebut.
"Tetapi, cara ini bekerja."
"Karena saya kira, sepeti itulah cara kerja di Aprilia," tambahnya.
Terlepas dari hal ini, Espargaro dan Dovizioso sedang menjalani nasib yang berbeda.
Saat Espargaro sedang bersaing jadi juara dunia, Andrea Dovizioso tercecer di posisi ke-22.
Baca Juga: Tidak Kompetitif Lagi, Andrea Dovizioso Tegaskan Tidak Cari Tempat di MotoGP 2023