Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, bongkar kesannya setelah menjadi bintang di MotoGP.
Fabio Quartararo menjadi bintang MotoGP sejak penampilan apiknya dalam gelaran 2019.
Kala itu Fabio Quartararo mencuri perhatian lewat performa apiknya di tim Petronas Yamaha.
Quartararo langsung mengakhiri musim debutnya dengan finis pada posisi kelima di klasemen MotoGP 2019.
Di MotoGP 2021, Quartararo yang direkrut tim pabrikan langsung keluar sebagai juara dunia.
Pada MotoGP 2022, Quartararo masih menunjukkan kapasitasnya dengan memimpin klasemen.
Performa ini membuat El Diablo menjadi idola baru di MotoGP.
Sekarang Quartararo memiliki banyak penggemar yang di antaranya adalah anak-anak.
Baca Juga: Bukan Aleix Espargaro, Murid Valentino Rossi yang Jadi Saingan Terberat Fabio Quartararo
"Saya tidak menjadi seorang superstar MotoGP," ujar Quartararo dikutip dari Motosan.es.
"Hal itu adalah konsekuensi yang terjadi dari apa yang saya lakukan di atas motor."
"Saya tiba di sirkuit dan saya melihat para penggemar menunggu saya, anak-anak girang melihat saya," kata pembalap 23 tahun itu.
Momen ini mengingatkan Quartararo saat dia masih kecil.
Kala itu Quartararo yang menjadi fans Valentino Rossi.
El Diablo dulu juga sangat girang ketika bisa melihat idolanya secara langsung.
Kini Quartararo yang berada di posisi Valentino Rossi itu.
"Hal itu membuat saya bahagia," imbuh Quartararo.
"Saya ingat ketika saya yang menunggu Vale dan melihat wajah mereka, Anda menyaksikan kegembiraan yang dulu juga saya perlihatkan."
Baca Juga: Punya Rasa Iba, Aleix Espargaro Tetap Mau Ambil Untung dari Derita Fabio Quartararo
Quartararo yang dulunya hanya sebagai seorang fans mampu berbagi lintasan dengan idolanya.
Musim MotoGP 2019-2021 menjadi momen Quartararo bisa bersaing dengan Rossi.
Pembalap Prancis itu bahkan kemudian mampu menggeser posisi Rossi di tim pabrikan Yamaha pada 2020.
Kini Quartararo menjadi ujung tombak Yamaha di MotoGP.
Untuk MotoGP 2022, Quartararo sekarang masih harus bersaing pada seri selanjutnya di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Gelaran terakhir di Inggris tidak diselesaikan El Diablo dengan cukup baik.
Quartararo hanya berhasil finis pada posisi delapan.
Hasil ini membuatnya gagal meraih poin maksimal dan memangkas selisih poin dari peringkat kedua klasemen yang dihuni Aleix Espargaro.