Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Justin Gaethje berikan pendapatnya tentang bentrokan yang akan terjadi antara Dustin Poirier vs Michael Chandler di UFC 281 pada 12 November mendatang di Madison Square Garden, New York.
Kartu utama bentrokan UFC 281 akan menyajikan bentrokan jagoan elite kelas ringan.
Dustin Poirier dan Michael Chandler akan berbagi oktagon setelah terlibat pertikaian di UFC 276.
Keduanya yang hampir ricuh di acara itu sepakat menyelesaikan perseteruan di oktagon pada UFC 281.
Bentrokan keduanya membuat Justin Gaethje sebagai sesama jagoan kelas ringan UFC bereaksi.
Justin Gaethje yang pernah bertemu dengan Poirier maupun Chandler membagikan pengalamannya.
Bagi Gaethje, kedua petarung memiliki keunggulan masing-masing.
Baca Juga: UFC 281 - Calon Lawan Sempat Menganggap Dustin Poirier Ogah Kembali ke Kelas Ringan
Namun, Chandler dianggap memiliki potensi untuk mem-finish Poirier di ronde-ronde awal.
Pasalnya, Gaaethje memandang Chandler sebagai petarung yang sangat berbahaya terutama di 9 menit awal.
"Saya pikir Poirier akan menjadi metodis. Saya pikir Chandler akan menjadi eksplosif," kata Gaethje dikutip dari Sportskeeda.
"Saya pikir Chandler akan sangat berbahaya selama sembilan menit, dia juga masih berbahaya setelah itu."
"Itulah mengapa faktor 'ambil risiko untuk mendapatkan keunggulan' terus terjadi dalam pertarungan saya melawan dia."
"Dia tidak pernah memberi saya peluang. Pria itu berbahaya dan dia suka berkelahi."
"Jadi, saya adalah penggemar Michael Chandler," pungkas Justin Gaethje.
Gaethje pernah menang menghadapi Chandler dalam gelaran UFC 268.
Kala itu Gaethje memang dipaksa bertarung habis-habisan selama tiga ronde penuh dengan Chandler.
Intensitas pertarungan terus tinggi selama 15 menit dengan baku pukul yang sangat seru.
Pada akhirnya Gaethje dinyatakan menang angka mutlak atas mantan juara Bellator itu.
Sedangkan ketika menghadapi Poirier pada 2018, Gaethje alami nasib pahit.
The Highlight kalah dalam bentrokan yang berlangsung kurang dari empat ronde.
Saat itu, Gaethje dipukul KO oleh Poirier saat ronde keempat baru berjalan 33 detik.