Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Raja kelas menengah UFC, Israel Adesanya, mengungkapkan pertarungan yang menjadi titik terendah dalam karier MMA-nya.
Israel Adesanya merupakan salah satu petarung yang masuk jajaran elite UFC.
Sampai saat ini, Adesanya tercatat mendominasi kelas menengah UFC dan sudah mempertahankan sabuknya sebanyak lima kali.
Kendati demikian, terdapat noda berupa hasil minor di buku rekor petarung berjulukan The Last Stylebender ini.
Baca Juga: RESMI - Makin Akbar! Satu Duel Perebutan Gelar Lain Ramaikan Israel Adesanya vs Alex Pereira
Hasil minor yang dimaksud adalah kekalahan dari Jan Blachowicz di UFC 259.
Pada pertarungan yang terhelat dengan standar kelas berat ringan ini, Israel Adesanya tercatat kalah dengan keputusan angka mutlak.
Hasil mengecewakan di duel melawan Jan Blachowicz ini menjadi satu-satunya kekalahan yang diderita Israel Adesanya sepanjang karier MMA-nya.
Walaupun begitu, kekalahan semata wayang itu tidak dianggap Israel Adesanya sebagai titik terendah dalam kariernya.
Petarung asal Nigeria ini menyebutkan bahwa titik terendah dalam kariernya adalah pertarungan dengan Yoel Romero.
Adesanya menganggapnya demikian karena dia dipandang membuat duel yang membosankan.
Duel Israel Adesanya kontra Yoel Romero di UFC 248 sering dianggap sebagai salah satu duel yang paling membosankan dalam sejarah UFC.
Baca Juga: UFC 278 - Mau Murid Khabib Sikat Si Pemabuk, Israel Adesanya Beri Wejangan Ini
Duel ini dianggap minim aksi dan kedua petarung tercatat hanya melancarkan total 88 serangan sepanjang lima ronde.
“Jika saya jujur, pertarungan dengan Yoel Romero adalah titik terendah saya," kata Israel Adesanya seperti dilansir Juara.net dari BJPENN.
"Pasalnya, itu pertama kalinya orang seperti berkata: 'Ah, membosankan."
"Dia bertarung lagi setelah melawan saya dan dia melakukan hal yang sama."
"Orang-orang cerdas agaknya berkata: 'Ah, Israel benar. Dia melakukan hal yang sama persis.'"
"Soalnya, dia tahu jika dia bergerak melawan dengan cara yang salah, saya akan menangkapnya."
“Tetapi setelah pertarungan itu, saya berkata seperti: 'Saya bertarung, dia hanya berdiri di sana, mengapa Anda menyalahkan saya?'"
Baca Juga: Sering Tak Dipandang, Petarung ini Disebut Israel Adesanya Ancaman Terbesar Takhta Kamaru Usman
"Itu sebabnya sekarang ini, saya seperti bersikap masa bodoh."
"Saya tahu apa yang akan saya lakukan. Tetapi itu adalah pertama kalinya saya merasa seperti jijik, saya benci mengatakannya."
"Para penggemar menyalahkan saya dengan cara yang membuat saya heran."
"Sekarang mereka bilang saya jelek."
"Apakah Anda tidak menonton yang sebelumnya? Yang sebelum-sebelum itu?"
“Itu seperti yang terburuk bagi saya. Itu bukan yang 'terburuk', tapi itu hanya narasi dan suara-suara yang keras."
"Mereka mungkin minoritas tetapi mereka adalah suara yang paling keras."
Baca Juga: Kemenangan Alex Pereira atas Israel Adesanya Jadi Bencana bagi UFC
"Itu sebabnya saya pergi ke pertarungan Paulo Costa dengan lepas," pungkas rekan satu negara asal Kamaru Usman.
Israel Adesanya kembali mendapatkan kritikan yang sama usai pertarungannya dengan Jared Cannonier di UFC 276.
Penonton yang hadir di T-Mobile Arena pun sampai terlihat sudah mulai beranjak pulang kala duel baru sampai ronde ketiga dari total lima ronde.
Pernyataan Israel Adesanya itu seolah memberikan janji bahwa duelnya di UFC 281 akan berlangsung dengan lebih menarik.
Kebetulan lawan yang akan dihadapinya nanti adalah petarung yang pernah memecundanginya sebanyak dua kali, Alex Pereira.