Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jagoan kelas berat UFC, Ciryl Gane, telah menyukai olahraga sejak masih remaja.
Pasalnya, kehidupan Gane tidak jauh-jauh dari olahraga karena sang ayah adalah seorang pesepakbola yang bermain di Divisi Regional Prancis.
Hal ini membuat Gane muda turut bermain sepak bola hingga bola basket.
Namun, menekuni sepak bola dan basket hanya berakhir sebagai hobi dan tidak mengubah kehidupan Ciryl Gane.
Meski ayahnya seorang atlet, kehidupan keluarga Gane tidak lantas bergelimang harta.
Ayahnya kala itu juga harus bekerja sampingan sebagai sopir bus.
Gane sendiri bekerja sebagai seorang sales di toko furniture.
Hidup Gane mulai berubah sejak diperkenalkan oleh temannya dengan bela diri Muay Thai.
Baca Juga: UFC Paris - Pemenang Bisa Ditebak, Israel Adesanya Anggap Laga Dayang Kurang Menarik
Tidak disangka-sangka, Gane berprestasi sampai terjun di ajang AFMT Muay Thai di kelas berat.
Dalam pertarungan pertama Muay Thai pada 4 Juni 2016, Gane bersua dengan Jeremy Jeanne dan berhasil menang KO di ronde kedua.
Gane terus berkembang dan mulai terjun ke MMA profesional.
Jagoan berbobot 112 kg itu sampai mendapatkan sentuhan tangan dingin pelatih MMA terkemuka di Prancis, Fernand Lopez.
Gane berhasil menang di laga debutnya menghadapi Bobby Sullivan di ajang TKO Fight Night 1 (2/8/2018).
Tidak terkalahkan di ajang tersebut membuat Gane akhirnya direkrut UFC.
Debut Gane di UFC dilakukan kala dia bersua dengan Raphael Pessoa pada 10 Agustus 2019.
Kala itu Gane tampil sebagai dayang pertarungan perebutan sabuk juara kelas terbang perempuan antara Valentina Shevchenko vs Liz Carmouche.
Gane yang tampil perdana hanya meramaikan partai pembuka.
Kendati hanya menjadi partai pembuka, penampilan Gane tidak mengecewakan.
Jagoan yang dijuluki Bon Gamin itu sukses mem-finish lawannya dengan kuncian arm triangle choke di ronde pertama.
Debut manis itu membuat Gane berikutnya tampil di kartu utama menghadapi Don'Tale Mayes di UFC Fight Night 162 (26/10/2019)
Lagi-lagi Gane berhasil mem-finish Mayes dengan kuncian heel hook pada ronde pertama.
Baca Juga: Jon Jones Diklaim Lebih Sangar dari Si Manusia Penghancur, Jagoan UFC Ini Tegas Menolak
Sejak itu, jagoan kelahiran La Roche-sur-Yon, Prancis, terus memenangi pertarungan dan tak terkalahkan.
Performa ini membuatnya mendapatkan kesempatan bertarung dalam perebutan sabuk juara interim menghadapi Derrick Lewis.di UFC 265 (7/8/2021).
Menghadapi Derrick Lewis yang punya rentetan empat kemenangan beruntun tidak membuat Ciryl Gane gentar.
Bon Gamin ketika itu sukses meng-KO Si Raja KO dengan pukulan telaknya di ronde ketiga.
Setelah itu Gane tampil di perebutan sabuk juara kelas berat menghadapi Francis Ngannou di UFC 270 (22/1/2022).
Dalam dua ronde awal, dengan permainan striking-nya, Gane mampu tampil mendominasi.
Namun, Ngannou yang kemudian memutuskan untuk bermain grappling membuat Gane mengalami kesulitan.
Akhirnya Gane kalah melalui keputusan angka mutlak.
Sekarang Ciryl Gane bakal kembali mentas di panggung utama UFC Paris, Minggu (4/9/2022) WIB di Accor Arena, Paris, Prancis.
Ciryl Gane yang kini menempati ranking 1 akan bentrok dengan Tai Tuivasa yang berstatus petarung peringkat tiga.
Saat ini Gane telah mencatatkan rekor 10-1.
Kemungkinannya untuk menjadi juara kelas berat UFC masih sangat terbuka mengingat Gane saat ini baru berusia 32 tahun.