Joan Mir telah resmi diumumkan sebagai pembalap
Repsol Honda dengan durasi kontrak selama dua tahun.
Kepindahan ini menyusul rekan satu timnya di Suzuki, Alex Rins, yang memutuskan bergabung bersama LCR Honda.
Kehadiran Mir menjadi angin segar bagi Honda untuk bangkit di
MotoGP musim depan.
Pengalaman Mir dalam membawa Suzuki merajai
MotoGP 2020 akan sangat dibutuhkan untuk proyek pengembangan motor RC213V nanti.
Pasalnya, saat ini motor RC213V tidak kompetitif untuk bersaing di
MotoGP 2022.
Namun, Mir sudah tahu akan hal itu dan sadar dia dikontrak untuk membantu merampungkan pekerjaan rumah tersebut.
"Motor yang dimiliki Honda saat ini bukanlah yang paling kompetitif," ungkap Criville dikutip dari Motosan.es.
"Anda harus bekerja dan
Joan Mir tahu hal itu."
Namun, untuk melakukannya, Mir masih harus memulai dari awal.
Pembalap Spanyol itu harus terlebih dulu melakukan adaptasi dengan motor barunya untuk musim depan.
Situasi ini akan menjadi tantangan awal bagi Mir sebelum berbicara mengenai persaingan dengan pembalap lain.
Sebenarnya jika motor RC213V mudah dijinakkan, bisa saja Mir langsung nyetel dengan Honda.
Criville bahkan meyakini jika hal tersebut terjadi, maka Mir akan beradaptasi dengan sempurna.
"Ketika Honda memiliki motor yang lebih mudah diatur, motor yang berbelok lebih baik,
Joan Mir akan beradaptasi dengan sempurna," imbuh Criville.
Namun di sisi lain, menjadi rekan setim
Marc Marquez bukanlah hal mudah.
Terhitung sudah ada tiga pembalap yang gagal, termasuk saudara kandungnya sendiri, Alex Marquez.
Juara dunia tiga kali seperti Jorge Lorenzo saja gagal menjadi rekan setim
Marc Marquez pada musim 2019.
"
Joan Mir pastinya tahu bahwa
Marc Marquez adalah pembalap yang akan sulit dikalahkan karena dia sangat cepat," lanjut Criville.
Musim depan, Marquez memang diperkirakan akan kembali membalap dengan kondisi yang sudah lebih bagus daripada dua tahun terakhir.
Operasi terhadap lengannya berjalan lancar dan Marquez kini sudah mulai berlatih dengan menunggangi motor.