Kemenangan itu sekaligus menjadi pembalasan dendam atas kekalahan Edwards dari Usman di pertemuan pertama pada 2015.
Sambaran tendangan Edwards yang mengenai kepala Usman membuat sang juara bertahan terkapar.
Kemenangan Edwards atas Usman memengaruhi peta persaingan di
kelas welter UFC.
Khamzat Chimaev sebelumnya punya potensi untuk mentas di ajang perebutan gelar jika menang atas
Nate Diaz di
UFC 279 pada 10 September mendatang.
Namun, keinginan jagoan asal Swedia untuk memperebutkan sabuk juara setelah memenangi bentrokan melawan Diaz boleh jadi harus tertunda.
Chimaev memang terlihat sangat kuat dengan rentetan kemenangan finish serta sama sekali belum pernah kalah.
Tetapi, Borz harus membuktikan dirinya layak maju ke perebutan gelar dengan meraih kemenangan meyakinkan atas
Nate Diaz.
Baru setelahnya, Chimaev bisa berada dalam daftar antrean penantang juara
kelas welter UFC.
"Jika Chimaev mampu mengalahkan Diaz," ungkap pelatih Edwards dikutip dari Championat.
"Bukan hanya menang, tetapi menghancurkannya dan mengirimnya ke alam pensiun."
Yang menarik, Chimaev sebetulnya pernah dijadwalkan berhadapan dengan Edwards jauh sebelum sang rival menjadi juara.
Mereka diagendakan bertemu pada 19 Desember 2020.
Namun, pertarungan batal setelah Chimaev positif terinfeksi COVID-19.
Belakangan Edwards juga terserang virus corona sehingga pertarungan dijadwal ulang ke 20 Januari 2021.
Khamzat Chimaev kembali mundur dari pertarungan karena belum sembuh dari efek COVID-19.
Sekali lagi mereka dijadwalkan bertemu pada 13 Maret 2021.
Tetapi, pertarungan itu kembali dibatalkan karena Chimaev tidak kunjung sembuh.
Si Serigala bahkan sempat menyatakan pensiun karena frustrasi tidak bisa pulih walaupun kemudian membatalkan keputusannya.