Petarung akrab disapa DJ itu menang dengan KO di ronde keempat.
Menariknya, cara DJ menang di bentrokan kedua sama dengan metode
Adriano Moraes menghabisinya di pertemuan pertama pada 2021.
Dua jagoan ini sama-sama menghabisi musuh dengan serangan lutut terbang.
Namun, meski menangi laga ini, Johnson tidak lantas mendominasi dan terhindar dari pukulan-pukulan Moraes.
Eks raja kelas terbang
UFC ini juga terkena beberapa serangan telak ketika mencoba mendekati Moraes untuk melakukan takedown.
Menurutnya, gaya bertarungnya ini adalah bagian dari strategi yang disebutnya zombi.
"Saya maju, saya tidak peduli apa yang dia lontarkan, saya akan memakannya," ungkap DJ dikutip dari Sportskeeda.
Strategi ini bukanlah improvisasi permainan dadakan yang diterapkan DJ.
Pendekatan tersebut sudah dilatihnya saat berada di gym.
DJ menyebutnya zombi karena terus berjalan maju mendekati mangsanya walau terkena serangan bertubi-tubi.
"Ini adalah teknik yang banyak kami latih di kamp pelatihan."
"Terlihat seperti zombi yang berjalan terus ke arah depan."
"Anda tahu, ini hanya upaya untuk menghilangkan jarak."
"Dalam latihan, saya sempat mencoba banyak bergerak, cepat, menghindar, dan tidak terpukul."
"Tetapi, kemudian saya berkata pada diri sendiri: 'Saya akan menjadi zombi'."
"Saya akan berlatih untuk menerima semua serangan lawan dan terus maju ke depan."
Menerapkan gaya bertarung seperti zombi nampaknya tidak sia-sia bagi
Demetrious Johnson meski terbilang berisiko karena meninggalkan pertahanan dan rawan terkena pukulan telak.
DJ pun berhasil mengawinkan kesuksesan merebut sabuk juara kelas terbang di dua organisasi top berbeda, yaitu
UFC dan
ONE Championship.