Pada penampilan terbarunya, Chimaev bertarung dengan Kevin Holland di kelas tangkapan 81,6 kg.
Hal ini disebabkan kegagalan Chimaev penuhi batas berat badan di
kelas welter saat akan disabung dengan Nate Diaz di
UFC 279.
Padahal, jika petarung dari Swedia itu menang atas Diaz, Bos
UFC, Dana White, ditengarai akan memberinya kesempatan melakoni duel perebutan sabuk juara.
Karena pertarungan melawan Diaz gagal terealisasi, Chimaev pun belum dijadwalkan akan disabung dengan siapa selanjutnya.
Namun, baru-baru ini jagoan berjulukan Borz telah melayangkan tantangan kepada penantang gelar abadi di kelas welter
UFC, yakni
Colby Covington.
Pernyataan Chimaev ini sejalan dengan keinginan para penggemar
UFC di Amerika yang mendesak Covington untuk bertarung dengannya.
Situasi ini bermula dalam gelaran
UFC 279 di mana banyak penggemar membenci kehadiran Chimaev yang mengacaukan skenario ajang tersebut.
Jagoan asal Chechnya itu bahkan tidak sungkan mengucapkan kalimat kontroversial setelah pertarungannya dengan Holland.
Padahal, ajang itu digelar bertepatan dengan peringatan serangan teroris 9 September di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, Covington sebagai jagoan dari Amerika didesak untuk membungkam mulut Chimaev.
"Saya orang paling berbahaya di sini, saya akan membunuh semua orang, Allahu Akbar!"
Sejauh ini belum ada respons dari
Colby Covington mengenai tantangan Chimaev itu.
Jika pertarungan ini terealisasi, maka penggemar boleh jadi akan menyaksikan duel brutal di atas oktagon.
Pasalnya, Covington adalah jagoan yang mampu beradu pukul dengan hebat ketika berada di dalam arena.
Covington saat ini berada di ranking dua dalam daftar penantang
kelas welter dengan catatan 17 kali menang dan 3 kali kalah.