Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap WithU Yamaha RNF, Cal Crutchlow bicarakan peluang Fabio Quartararo menangi gelar juara dunia MotoGP 2022.
Fabio Quartararo memimpin persaingan dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022 dengan selisih 18 poin dari peringkat kedua yakni Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Selisih poin ini tidak cukup membuat Quartararo memimpin klasemen dengan tenang.
Pasalnya, MotoGP 2022 masih menyisakan 4 seri di mana Bagnaia masih punya potensi besar untuk menyalip perolehan poin tersebut.
Faktor lain yang akan membuat Quartararo semakin tidak nyaman adalah performa motor M1 yang masih tertinggal dari Desmosedici-nya Ducati.
Namun, menurut Cal Crutchlow, pembalap asal Prancis itu mampu meminimalisir segala kekurangan di motornya.
Walaupun motor Yamaha tunggangannya terkadang bisa membuat frustrasi, Quartararo tidak lantas menyerah dengan keadaan tersebut.
Bagi Crutchlow, pembalap berusia 23 tahun itu memiliki mental juara.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 - Fabio Quartararo Bakal Bertarung Mati-matian dengan Motor M1 yang Tertinggal
Pembalap pengganti Andrea Dovizioso di WithU Yamaha RNF itu meyakini jika Quartararo akan tetap berjuang dengan keras.
Dengan mentalitas seperti itu, Fabio Quartararo tidak akan mudah tersingkir dari persaingan perebutan gelar juara dunia.
“Saya pikir Fabio akan berusaha keras untuk selalu menang,” kata Crutchlow dikutip dari Motosan.es.
“Fabio sangat kuat dalam hal mental. Posisinya di klasemen, ya, motornya bagus di banyak area."
“Saya pikir dia mungkin tidak membalap di atas motor dengan kekuatan yang seharusnya dia dapatkan."
"Tetapi, dia benar-benar membalap dengan baik."
Menyaingi buasnya Desmosedici di lintasan MotoGP saat ini memang bukan pekerjaan yang mudah.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 - Trek Basah atau Kering, Pokoknya Fabio Quartararo Niat Balas Dendam
Namun, Quartararo ternyata masih sanggup bersaing di tengah kepungan pembalap Ducati di kelompok depan.
“Perbedaannya adalah pola pikir, kepercayaan diri yang dia miliki pada motor dan perasaannya," tambah Crutchlow.
"Dia seperti tidak bisa hancur di tengah kondisi yang tidak selalu baik untuknya."
“Jika sesuatu yang buruk terjadi, dia akan segera melupakannya dan melanjutkan bekerja."
"Tetapi, saya mengerti situasi yang dia alami di Motegi."
"Motor yang dia hadapi, mereka sangat sulit untuk dilewati."
"Saya menemukannya sendiri dalam balapan, saya butuh tiga lap untuk melewati setiap orang."
Kekuatan mental itu dibutuhkan Fabio Quartararo untuk segera bangkit dari performa buruk akhir-akhir ini.
Dalam enam balapan terakhir, El Diablo hanya sekali bisa finis podium.