Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengakui bahwa MotoGP saat ini sudah mengalami penurunan pamor.
Hal ini diungkapkan Carmelo Ezpeleta dalam wawancara dengan Elmundo.
Carmelo Ezpeleta menyebutkan ada beberapa biang yang menyebabkan penurunan atensi kepada MotoGP.
Salah satu penyebabnya adalah pandemi COVID-19.
“Beberapa hal datang bersamaan. Pertama-tama, pandemi," kata Carmelo Ezpelata seperti dilansir Juara.net dari Motosan.
"Pada 2022, kami mengadakan Kejuaraan Dunia pertama tanpa batasan."
"Tetapi, ada promotor sirkuit yang mengalami kesulitan."
"Di beberapa tempat ada ketidakpastian berapa banyak tiket yang bisa dijual."
Selain pandemi, Carmelo Ezpelata juga menyebutkan penyebab lain turunnya jumlah penggemar.
Penyebab kedua ini adalah hilangnya sosok pahlawan di MotoGP.
Valentino Rossi diketahui sudah memutuskan pensiun sedangkan Marc Marquez melewatkan banyak balapan.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 - Trek Basah atau Kering, Pokoknya Fabio Quartararo Niat Balas Dendam
“Kedua, para pahlawan telah hilang."
"Valentino Rossi telah pensiun dan di Italia dampaknya sudah terlihat."
"Marc Marquez telah melewatkan banyak balapan karena cedera dan di Spanyol dampaknya juga sudah terlihat."
"Jumlah penggemar sudah sedikit turun, tetapi kami tahu penyebabnya."
Kendati demikian, Carmelo Ezpeleta ogah menyebut turunnya pamor MotoGP ini sudah memasuki tahap krisis.
Ezpeleta menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan perubahan radikal untuk kembali meningkatkan pamor MotoGP.
Salah satu perubahan radikal ini adalah diadakannya balapan jarak pendek.
Baca Juga: Tunggu Musim Depan, Marc Marquez Bakal Kembali Sangar di MotoGP
“Kita tidak bisa berbicara tentang krisis, ini penyesuaian, MotoGP dalam kondisi sehat," sambungnya.
"Organisasi Kejuaraan Dunia telah menyiapkan perubahan radikal untuk memulihkan apa yang hilang."
"Tahun depan misalnya, MotoGP akan mengadakan balapan pendek pada hari Sabtu untuk menarik penonton muda."
"Akankah cukup? Kita harus melihatnya nanti," pungkas pria berusia 76 tahun ini.