Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kepanikan boleh jadi sudah mulai melanda Fabio Quartararo dan Monster Energy Yamaha melihat peluang mereka menjuarai MotoGP 2022.
Fabio Quartararo sudah sempat unggul 91 poin atas pesaing utamanya dari Ducati, Francesco Bagnaia, di klasemen MotoGP 2022 pada Juni lalu.
Berselang empat bulan, surplus poin itu sekarang terpangkas menjadi hanya 2 angka.
Quartararo masih memimpin klasemen dengan 219 poin tetapi sudah dipepet Bagnaia yang memiliki 217 poin.
Pada seri teranyar di MotoGP Thailand 2022 pada akhir pekan lalu, bahkan sudah ada momen sejenak di mana Quartararo terdepak ke posisi kedua.
Momen itu terjadi saat Bagnaia sempat menempati posisi kedua dalam balapan sementara Quartararo berada di luar 15 besar.
Quartararo sampai ogah berbicara kepada pers usai balapan yang membuat posisinya kini kian gawat untuk disalip Bagnaia itu.
Baca Juga: Sudah Pernah Unggul 91 Poin Kini Tinggal 2, Ini Kronologi Fabio Quartararo Dipepet Francesco Bagnaia
"Kami akan berbicara dengannya, menganalis data, dan mencoba memahami apa yang terjadi," kata Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli, seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Fabio Quartararo pastinya memang merasa tertekan dengan kondisi terkini di MotoGP 2022.
Fakta berbicara bahwa Quartararo mengalami kemerosotan performa yang sangat dalam pada paruh kedua MotoGP musim ini.
Dalam 11 balapan pertama antara 6 Maret-26 Juni, pembalap berjulukan El Diablo itu sukses mengoleksi 172 poin.
Quartararo rata-rata mendapatkan 15,63 poin di setiap balapan paruh pertama.
Angka rata-rata tersebut kira-kira cukup untuk membuat Quartararo selalu finis di peringkat 3 dalam setiap seri.
Setelah libur sekitar satu bulan, paruh kedua MotoGP 2022 dimulai pada 7 Agustus di seri Inggris.
Baca Juga: Merana di Thailand, Bos Fabio Quartararo Kenang MotoGP Indonesia 2022
Sejak itu pencapaian hasil Quartararo hanya setengahnya dari apa yang dia peroleh pada paruh pertama.
Dimulai dari MotoGP Inggris 2022, Fabio Quartararo hanya mendapatkan 47 poin dalam 6 balapan.
Itu berarti rata-rata hanya 7,83 poin dari setiap balapan.
Angka rata-rata tersebut hanya bisa membuat Quartararo finis di posisi 8-9 dalam setiap seri.
Tidak heran jika kemudian Quartararo sekarang terkejar oleh Bagnaia.
Kebalikannya dari Fabio Quartararo, performa Francesco Bagnaia malah meningkat hampir dua kali lipat.
Di paruh pertama, Bagnaia memperoleh 106 poin dari 11 balapan atau rata-rata 9,63 poin per seri.
Pada paruh kedua, murid Valentino Rossi itu meraup 111 poin dari 6 seri atau rata-rata 18,5 angka dari setiap balapan.