Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jagoan kelas bantam, Sean O'Malley, menyatakan dia menikmati menjadi underdog alias non-unggulan untuk pertama kali sepanjang kariernya.
Sean O'Malley akan diadu dengan mantan juara kelas bantam, Petr Yan, dalam gelaran UFC 280, 22 Oktober mendatang.
Jurang di antara O'Malley dan Yan dianggap terlalu lebar.
Yan sudah berkali-kali menghadapi jagoan elite macam Aljamain Sterling, Cory Sandhage, bahkan legenda Jose Aldo.
O'Malley baru dua kali melawan petarung yang kini menempati ranking atas di kelas bantam UFC.
Itu pun jagoan berjulukan Sugar tidak pernah memetik kemenangan.
O'Malley kalah TKO dari Marlon Vera dan duel terakhirnya dengan Pedro Munhoz berakhir no contest setelah ada insiden pencolokan mata.
Jarak peringkat antara O'Malley dan Yan juga begitu jauh.
Baca Juga: UFC 280 - Raja Kelas Bantam Percaya Si Ranking 12 Bisa Pecundangi Mantan Juara
Sean O'Malley menempati ranking 12 sedangkan Petr Yan merupakan penantang peringkat pertama di kelas bantam.
Tidak heran jika O'Malley lantas berada dalam posisi tidak diunggulkan bakal menang di UFC 280.
Status itu baru pertama kali didapatkan O"Malley sepanjang kariernya.
Biasanya jagoan yang biasa tampil dengan rambut warna-warni menjadi unggulan dalam pertarungannya.
Menjadi underdog ternyata bukan sebuah masalah bagi O'Malley.
Jagoan pemilik rekor 15 kali menang, sekali kalah, dan sekali no contest ini bahkan mengaku menikmati menjadi petarung non-unggulan di UFC 280.
"Untuk penggemar biasa, untuk mereka yang tidak berpengetahuan luas, bursa taruhan yang menempatkan saya jauh di bawah Petr Yan rasanya benar," kata O'Malley seperti dikutip dari MMA News.
"Tetapi untuk seorang ahli, seorang petarung level tinggi, seseorang dengan IQ tingkat tinggi, saya pikir angkanya akan lebih dekat."
Baca Juga: Calon Musuh Islam Makhachev Jadi Patokan Sean O'Malley soal Menjarah Kelas Bulu UFC
"Banyak orang menganggap saya akan kalah dalam pertarungan ini."
"Saya adalah favoritnya dalam pikiran saya," lanjut O'Malley.
"Tetapi, situasi ini menyenangkan. Saya pikir saya belum pernah menjadi underdog sebelumnya."
O'Malley merasa status underdog membuatnya mendapatkan dorongan ekstra untuk membuktikan diri.
Kalau bisa mengalahkan Yan di UFC 280, status O'Malley memang dipastikan bakal berubah drastis.
Bukan cuma naik peringkat, O'Malley jga akan mengentaskan anggapan selama ini bahwa dia adalah jagoan yang cari aman dan hanya memilih pertarungan yang mudah.
"Perasaannya berbeda. Ada semangat ekstra dalam diri saya," kata O'Malley lagi.
"Saya tidak akan bilang bahwa saya lebih suka menjadi underdog."
"Pada akhirnya, saya tidak terlalu peduli. Tetapi, perasaanya berbeda dan kondisi ini menjadi tambahan dorongan buat saya," pungkasnya.