Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Legenda balap motor, Giacomo Agostini, melayangkan kritik untuk gelaran MotoGP saat ini dengan menyertakan Valentino Rossi.
MotoGP saat ini disebut-sebut telah mengalami penurunan dalam hal jumlah penggemar.
Hal ini diakui sendiri oleh Bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, beberapa waktu lalu.
Kabar ini lantas mencuri perhatian dari banyak pihak termasuk para legenda balap.
Baca Juga: Ketiadaan Valentino Rossi dan Marc Marquez Bikin Dorna Terapkan Perubahan Radikal di MotoGP
Salah satu legenda balap motor, Giacomo Agostini, bahkan melayangkan sebuah kritik.
Menurutnya, hajatan MotoGP saat ini tidak memiliki seorang pembalap acuan.
Pasalnya, banyak pembalap termasuk pemula bisa menang.
Hal disebutnya merupakan dampak dari perkembangan teknologi elektronik pada motor.
Perkembangan ini dianggapnya membuat bakat para pembalapnya tertutupi.
Ketika ada yang hilang, pengendara yang bahkan seorang juara tidak akan bisa mengendalikan motornya.
Giacomo Agostini lantas membandingkannya dengan balap motor saat dia masif aktif berkompetisi.
Baca Juga: Kesulitan Marc Marquez di MotoGP Thailand 2022 yang Sukses Dimanfaatkan Murid Valentino Rossi
“Saya kira tidak ada banyak masalah dengan pertunjukan itu, tetapi publik membutuhkan acuan," kata pria yang kini berusia 80 tahun.
"Francesco Bagnaia menang, Enea Bastianini menang, pemula bisa menang."
"Ada beberapa pembalap yang mampu menang, tetapi mereka juga bisa menjadi yang kesepuluh di balapan berikutnya."
"Jadi orang bertanya-tanya siapa yang benar-benar bagus. Ini terlalu acak. Tetapi, pertempuran itu tidak salah."
"Terbukti bahwa saat ini kita memiliki banyak teknologi dan setiap orang memiliki akses ke materi yang sama."
"Saya tidak berpikir ada 23 Maradona, 23 Verstappen, atau 23 Muhammad Ali di grid."
"Jika ada detail kecil yang hilang di mesin, motor tidak akan bekerja, bahkan jika Anda seorang juara yang hebat."
Baca Juga: Peran Valentino Rossi dalam Konsistensi Francesco Bagnaia sejak MotoGP Belanda 2022
"Di zaman saya, kontrol pergelangan tangan sangat penting, pengendara yang bertanggung jawab."
"Sekarang elektronik langsung menguasai, tidak lagi tergantung pengendaranya."
Giacomo Agostini lantas menyertakan Valentino Rossi dalam kritiknya ini.
Menurutnya, Valentino Rossi mampu menarik banyak atensi kendati tidak dibekali motor kuat.
Agostini berpendapat bahwa penonton tidak menonton MotoGP untuk melihat kecepatan motornya melainkan aksi para pembalap.
“Valentino Rossi tidak memiliki motor yang kuat dalam kariernya, tetapi dia menarik banyak perhatian."
"Ini tentang orang-orangnya dan bukan karena sepeda motor yang sangat cepat."
"Tidak masalah jika Anda melakukan putaran dengan waktu 2,05 atau 2,10."
"Dua ratus ribu orang di tribun tidak duduk dengan stopwatch," pungkas Giacomo Agostini seperti dilansir Juara.net dari Motosan.