Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Salah satu petinggi tim Ducati, Davide Tardozzi, mengungkapkan perintah yang disampaikan kepada pembalapnya termasuk Francesco Bagnaia jelang MotoGP Valencia 2022.
Francesco Bagnaia memang berpeluang mematenkan dirinya sebagai juara dunia pada seri terakhir MotoGP 2022 tersebut.
Saat ini, Pecco tercatat sudah unggul 23 poin dari pesaing terdekatnya Fabio Quartararo.
Ibaratnya, Francesco Bagnaia bisa menjadi juara dengan cuma berleha-leha d MotoGP Valencia 2022.
Baca Juga: Syarat Juara Dunia MotoGP 2022 - Quartararo Wajib Menang, Bagnaia Cukup Finis P14
Hal itu bisa saja terjadi dengan syarat Fabio Quartararo tidak memenangi gelaran pada 6 November itu.
Tak pelak, penggemar menduga bahwa para petinggi Ducati akan memerintahkan para pembalapnya untuk menghambat laju Fabio Quartararo.
Kendati demikian, Davide Tardozzi selaku salah satu petinggi Ducati tidak membebankan para pembalapnya untuk membantu Francesco Bagnaia dalam memenangi gelar.
Davide Tardozzi mengaku bahwa pihaknya akan memberikan perintah yang sama seperti yang diberikan pada balapan sebelumnya.
"Dua poin adalah dua poin," kata Davide Tardozzi.
"Jika Quartararo menang, Pecco hanya perlu menyelesaikan balapan."
“Mengetahui kami hanya membutuhkan dua poin untuk memenangi kejuaraan, semua pembalap Ducati akan bebas."
Baca Juga: Hasil MotoGP Malaysia 2022 - Francesco Bagnaia Menang Balapan tapi Penentuan Juara di Valencia
"Perintahnya akan sama: 'Jangan menyalip pembalap Ducati lain jika itu sangat berbahaya'."
Davide Tardozzi mengaku memberikan perintah demikian pada Enea Bastianini pada gelaran MotoGP Malaysia 2022.
"Saya mengantisipasi pertanyaan: 'Apakah Anda mengatakan sesuatu kepada Enea? Ya'."
"'Jangan terlalu keras dengan pembalap Ducati lainnya'. Itulah yang saya katakan."
"Saya pikir buktinya adalah ketika Enea menyalip Pecco, dia tiga atau empat persepuluh detik lebih lambat."
"Mereka mengerti bahwa ketika berada di belakang, lebih mudah untuk diikuti."
"Kami gugup karena kami berpikir: 'Apakah kami mempercayai pembalap kami?'."
"Jawabannya adalah ya."
"Jelas kami gugup karena ada kejadian MotoGP Argentina 2016 ketika dua motor Ducati jatuh bersama di depan mata dan kami tidak menginginkannya lagi."
“Itu hal yang sangat buruk," pungkasnya dilansir Juara.net dari Crash.
Orang-orang di garasi tim pabrikan Ducati memang nampak gelisah kala Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini bersaing untuk memperebutkan kemenangan di lap-lap akhir MotoGP Malaysia 2022.
Kegelisahan mereka nampak sirna tatkala pembalap dengan nomor motor 63 menjadi yang lebih dulu memasuki garis finis.