Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Ternyata ada alasan mulia di balik eks jagoan UFC, Khabib Nurmagomedov yang lebih suka menang kuncian ketimbang KO.
Sepajang kariernya, Khabib memang lebih sering menang kuncian.
Bertarung sebanyak 29 kali, dia tercatat menang kuncian sebanyak 11 kali.
Sementara itu, eks jagoan UFC berjulukan Si Elang tersebut menang KO sebanyak delapan kali saja.
Belakangan Khabib mengakui bahwa dirinya memang lebih memilih menang kuncian.
Tak lupa Khabib menguak asalan dirinya lebih memilih jalan kemenangan tersebut.
Menariknya, Khabib lebih mengincar kemenangan kuncian untuk alasan yang mulia.
Dia sadar bahwa pukulan keras bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti merusak otak lawannya.
Oleh karena itu, kemenangan kuncian khususnya cekikan lebih diutamakan oleh Khabib.
"Kuncian," jawab Khabib saat diminta memilih kuncian atau KO dilansir Juara.net dari Sport-Express.ru.
Baca Juga: Karena Hal Ini Salah Satu Gacoan Khabib Minta UFC Tak Perpanjang Kontraknya
"Karena KO tidak baik."
"Itu tidak bagus karena bisa merusak otak seseorang."
"Cara terbaik adalah menggunakan cekikan."
"Karena kesakitan tidaklah baik. Anda bisa membuat lawan cedera."
"Sedangkan cekikan hanya akan membuat Anda tertidur, istirahat, dan kembali lagi," sambung mantan raja kelas ringan UFC itu.
Terlihat begitu mengerikan di oktagon, Khabib Nurmagomedov memang sangat perhatian dengan lawan-lawannya.
Dalam pertarungan terakhirnya dengan Justin Gaethje tahun 2020 silam, Khabib juga menunjukkan hal tersebut.
Pada bentrokan itu, Khabib punya kesempatan untuk melakukan kuncian armbar.
Tidak mengejar kuncian itu, dia justru mengubahnya ke triangle choke.
Baca Juga: Sudah Terbukti, Islam Makhachev Lebih Ganas dari Khabib Nurmagomedov
Selepas duel eks jagoan UFC, Daniel Cormier menyebut bahwa Khabib sengaja mengubahnya karena tidak ingin melihat orang tua Gaethje menyaksikan anaknya kesakitan.
"Khabib sebenarnya telah dalam posisi bakal melakukan armbar," ungkap Cormier saat itu.
"Tetapi, dia ingat Justin (Gaethje) adalah tipe jagoan yang tak melakukan tap (tanda menyerah)."
"Jika Khabib tetap lakukan kuncian di saat Justin tak mau menyerah, maka itu akan jadi kuncian yang menyakitkan. Itu bahkan bisa mematahkan tangannya."
"Khabib tak mau menyakiti Justin di hadapan orang tuanya yang menonton."
"Jadi dalam posisi menindih, Khabib mengubah serangannya dari posisi armbar menjadi posisi triangle choke," tambah Cormier.
Baca Juga: Alasan Mulia Khabib Cekik Justin Gaethje Sampai Pingsan di UFC 254