Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Mantan juara kelas berat ringan UFC, Glover Teixeira, menjelaskan alasannya menolak pertarungan perebutan gelar melawan Magomed Ankalaev.
Situasi unik terjadi di kelas berat ringan menjelang gelaran akbar UFC 282 pada 10 Desember di T-Mobile Arena, Nevada, Amerika Serikat.
Tadinya UFC 282 akan dipuncaki duel ulang antara Jiri Prochazka melawan Glover Teixeira dalam perebutan sabuk juara kelas berat ringan.
Namun, pada 23 November lalu, Prochazka mundur dari pertarungan karena mengalami cedera bahu yang membutuhkan operasi dan setidaknya rehabilitasi selama 6 bulan.
Prochazka memutuskan untuk mencopot gelarnya sendiri sehingga UFC 282 bakal mencari pemilik sabuk juara kelas berat ringan yang lowong.
Teixeira sebetulnya tidak ikut mengalami masalah sehingga dia bisa saja tetap maju memperebutkan gelar di UFC 282 dengan lawan yang berbeda.
Baca Juga: UFC 282 - Ikrar Monster 93 Kg Gacoan Khabib usai Dapat Kesempatan Rebut Gelar
Tetapi, begitu tahu UFC mengajukan Magomed Ankalaev sebagai lawan, Glover Teixeira langsung mundur teratur.
Akhirnya, sabuk juara kelas berat ringan akan diperebutkan oleh Ankalaev dengan mantan juara lainnya, Jan Blachowicz.
Kepada ESPN, Teixeira menjelaskan alasannya menolak bertarung dengan Ankalaev.
Bukan soal takut, Teixeira merasa jagoan asal Dagestan itu adalah lawan yang terlalu berbahaya.
Dia merasa Ankalaev tidak bisa dihadapi dengan persiapan seadanya.
Menjelang UFC 282, Teixeira memang mempersiapkan diri untuk bertarung dengan Prochazka.
Ankalaev disebutnya memiliki gaya yang sama sekali berbeda dari Prochazka sehingga perlu ada persiapan khusus.
"Saya bilang kepada mereka bahwa saya membutuhkan waktu lebih lama untuk Magomed Ankalaev," kata Glover Teixeira.
"Ankalaev bertarung dengan gaya yang benar-benar berbeda dan dia kidal."
"Saya menawarkan bertarung dengan Ankalaev di Brasl tetapi UFC menolak."
"Mereka bilang butuh seseorang untuk bertarung di Vegas."
"Saya bilang: 'Baik, saya akan melawan Jan Blachowicz di Vegas'."
Ternyata kemudian UFC malah memilih mempertemukan Ankalaev dengan Blachowicz.
"Kalau Blachowicz, dia memiliki kuda-kuda yang normal. Tetapi Ankalaev adalah permainan yang benar-benar berbeda."
"Saya tidak akan pergi ke sana dan begitu saja bertarung dengan seseorang karena mereka menginginkannya."
"Ini permainan yang berbahaya dan saya perlu mempersiapkan diri dengan sempurna."
"Saya butuh waktu persiapan lebih lama untuk Ankalaev."
"Ini mungkin kesempatan terakhir saya bertarung untuk memperebutkan gelar," lanjut jagoan yang sudah berusia 43 tahun itu.
"Saya benar-benar ingin memenangi sabuk ini, tetapi saya perlu tetap profesional dan 100 persen percaya pada keputusan yang saya ambil," pungkasnya.