Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Semakin canggihnya teknologi pada sepeda motor di MotoGP ternyata tidak selalu membuat pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini senang.
Beragam teknologi canggih memang semakin sering digunakan dalam balapan.
Perangkat pengatur tinggi sepeda motor yang pertama dicetuskan Ducati pada tahun 2019 merupakan salah satunya.
Tak hanya membantu, terkadang perangkat ini juga memberikan masalah.
Pembalap MotoGP dari tim Aprilia, Maverick Vineles sempat terpaksa memarkir sepeda motornya pada seri Jerman karena perangkat pengatur tinggi tersebut.
Pembahasan tentang perangkat pembantu selalu mendatangkan respons yang beragam.
Menariknya, Luca Marini ternyata termasuk yang merasa perangkat pembantu semacam itu tidak terlalu dibutuhkan.
"Kami sebenarnya tidak terlalu butuh perangkat semacam itu," tutur Luca Marini, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Tetapi, hal tersebut merupakan bagian dari pengembangan dan teknologi yang dilanjutkan tiap tahunnya."
"Menurut hemat saya, kami masih bisa menyuguhkan hasil yang bagus, meski tanpa alat semacam ini."
Baca Juga: Luca Marini Mengulik Penyebab Dirinya Gagal Naik Podium meski Tinggal Sejengkal
"Yang jelas, ini bukanlah ranah saya. Jika pabrikan dan Dorna menginginkan, maka tidak masalah," sambungnya.
Lanjutkan komentarnya, pembalap MotoGP dari tim Mooney VR46 Racing Team itu mengaku lebih senang jika sepeda motor yang dikendarai lebih sulit, dan tidak menggunakan perangkat bantuan.
Luca Marini menyebut bahwa sepeda motor saat ini terlalu mudah dikendarai.
Dia yakin para pembalap bakal mengamini klaimnya tersebut.
"Saya lebih senang dengan sepeda motor yang sulit dikendarai," ucapnya.
"Tanpa menggunakan perangkat semacam itu."
"Karena pembalap bisa membuat perbedaan. Di kelas yang lebih kecil seperti Supersport 300 dan Moto3, masalahnya adalah sepeda motor yang terlalu mudah dikendarai."
"MotoGP juga sedang menuju ke arah ini."
"Sepeda motor ini terlalu mudah dikendarai oleh semua orang."
Baca Juga: Luca Marini Merasa Dirinya Salah Satu Pembalap Terkuat Ducati soal Hal Ini
"Para pembalap lain bakal setuju dengan pendapat ini," tambah Marini.
Sebagai seorang pembalap, Luca Marni sadar bahwa komentarnya takkan membawa perubahan apa.
Pada akhirnya murid legenda MotoGP, Valentino Rossi merasa kata "setuju" atau "tidak setuju" yang terucap dari bibirnya takkan mengubah apa-apa.
"Posisi seperti ini sulit, apalagi posisi saya tak bisa mengubah apa-apa," katanya.
"Entah saya setuju atau tidak, semua takkan berubah," imbuh Marini.
Baca Juga: Jadi yang Tercepat di Tes MotoGP Valencia, Luca Marini Tidak Kaget Karena Hal Ini