Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Mantan juara UFC, Henry Cejudo, memberikan pendapat soal keputusan juri di laga Paddy Pimblett dan Jared Gordon di UFC 282 pada akhir pekan lalu.
Tiga juri yang bertugas di laga itu sama-sama memberikan skor 29-28 alias kemenangan angka mutlak untuk keunggulan Paddy Pimblett atas Jared Gordon.
Namun, keputusan juri di pertarungan pendamping main event UFC 282 ini mendapatkan respons kontra dari banyak pihak
Henry Cejudo adalah salah satu orang yang tidak sepaham dengan keputusan ketiga juri.
Jagoan berjulukan Triple C ini bahkan menyebutnya sebagai keputusan terburuk sepanjang sejarah.
"Saya tidak tahu harus berkata apa."
"Banyak dari orang-orang ini hanya berkhayal dan berpikir bahwa mereka lebih baik dari yang sebenarnya."
"Dia kalah dalam pertarungan itu."
"Saya pikir dia perlu menonton ulang atau mungkin saya perlu menonton ulang."
"Tetapi, saya pikir seluruh dunia melihat bahwa itu adalah salah satu keputusan terburuk yang pernah ada."
“Bicara tentang perampokan total, itu tidak ada hubungannya dengan Paddy."
Baca Juga: Lawan Islam Makhachev, Paddy Pimblett Mengaku Bisa Lebih Hebat ketimbang Charles Oliveira
"Ini ada hubungannya dengan para juri."
"Dia bahkan bukan petarung tingkat tinggi dan dia mendapatkan duel co-main event."
"Sepertinya mereka benar-benar mencoba untuk mendorong seseorang."
"Namun, orang itu terlalu dini atau tidak memiliki kemampuan dan bakat penuh."
Henry Cejudo kemudian menyangkutkan keputusan yang memenangkan Paddy Pimblett dengan hasil kontroversial lain yang pernah terjadi di UFC.
Satu duel yang diambil Cejudo ini adalah laga Petr Yan kontra Sean O'Malley di UFC 280.
Sean O'Malley sendiri juga disebut sebagai petarung yang sedang dielus UFC untuk mendatangkan banyak cuan.
Baca Juga: UFC 282 - Paddy Pimblett Singkap Peran Sohib Khabib dalam Kemenangan di Laga Debut
Sean O'Malley saat itu diputuskan menang dengan keputusan angka split decision.
Namun, banyak orang yang menganggap bahwa Petr Yan adalah pemenang sebenarnya dalam duel tersebut.
"Ini bukan kontes popularitas. Pertama mereka melakukannya dengan Sean O'Malley melawan Petr Yan," pungkas pria berusia 35 tahun.