Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bos Yamaha Sebut Risiko Pembalap Cedera Makin Tinggi karena Format Baru Sprint Race

By Fiqri Al Awe - Rabu, 25 Januari 2023 | 21:00 WIB
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis. (TWITTER.COM/@MOTOGP)

JUARA.NET - Ada risiko pembalap alami cedera yang lebih tinggi pada MotoGP 2023.

Hal itu sangat dipahami oleh Bos Yamaha, Lin Jarvis.

Satu hal pemicu tambahan risiko cedera tersebut adalah format baru sprint race.

Seperti yang diketahui, format baru ini mirip sesi balapan pada umumnya.

Namun, balapan digelar pada hari Sabtu dengan jumlah putaran yang hanya setengah dari total biasanya.

Hadirnya format sprint race diharapkan membuat persaingan jadi lebih menarik lagi.

"Tetapi, akan lebih banyak risiko saat balapan ketimbang saat latihan bebas," bedah Jarvis, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.

"Tentu saja, Anda bisa terjatuh saat melakukan tekanan hingga ke batasnya."

"Banyak hal aneh yang terjadi di balapan. Salah satunya adalah pembalap cedera."

"Karena risiko cedera pada pembalap karena sprint race akan lebih besar," tambahnya.

Baca Juga: Fabio Quartararo Penasaran Jajal Sepeda Motornya di Tes Sepang

Format sprint race tentu bakal menjadi pembeda pada MotoGP 2023.

Jarvis sendiri menilai seluruh tim sama-sama tidak punya pengalaman dengan konsep tersebut.

Di timnya, dia menyebut bahwa tidak akan membawa mesin tambahan meski jumlah balapannya jadi lebih banyak.

"Konsep ini baru untuk seluruh tim dan pabrikan," ucap Lin Jarvis.

"Jadi, ada ketidakpastian. Saya pikir kami tidak perlu mesin tambahan."

"Karena mungkin kami bisa melibas jumlah km musim 2023 sama seperti musim sebelumnya."

"Tidak banyak perubahan di sana."

"Karena masalah budget penting, maka kami tidak ingin terlalu banyak pengeluaran untuk perangkat lintel," sambungnya.

Menarik menantikan pergelaran balapan musim depan.

Baca Juga: Yamaha Luncurkan YZR-M1 2023, Franco Morbidelli Ucapkan Terima Kasih untuk Indonesia

Yamaha masih akan mengandalkan dwisula, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.

Berbeda dengan musim kemarin, mereka hanya menurunkan satu tim saja.

Seperti yang diketahui, RNF pindah pabrikan menjadi Aprilia.

Dengan demikian, tekanan Yamaha kian terasa besar karena tak memiliki tim satelit.

Namun, Aprilia yang musim lalu tanpa tim satelit bisa jadi panutan mereka karena tampil sangat mengejutkan.

Baca Juga: Fabio Quartararo dan Marc Marquez Bikin Yamaha Mirip dengan Honda

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P