Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jagoan UFC, Khamzat Chimaev mendeskripsikan para petarung lainnya dengan cara yang menarik.
Dua petarung yang pertama jadi sasarannya adalah Colby Covington dan Jorge Masvidal.
Kedua jagoan ini merupakan rivalnya di kelas welter.
Sudah berada di peringkat ke-3, Chimaev malah belum mendapatkan kesempatan bertarung dengan mereka berdua.
Alih-alih berduel, belakangan jagoan berjulukan Si Serigala itu malah merasa dihindari.
Akhirnya dia menjuluki Covington badut, dan gangster palsu untuk Masvidal.
"Colby Covington adalah si badut," ucapnya, dilansir Juara.net dari Championat.com.
"Jorge Masvidal si gangster palsu," sambung Chimaev.
Bukan hanya petarung kelas welter saja yang dideskripsikan olehnya.
Beberapa jagoan kelas menengah tak luput dijuluki oleh Chimaev.
Baca Juga: Si Kisruh Lari, Khamzat Chimaev Pede Bakal Disabung Raja Alumnus UFC 286
Jagoan Swedia-Rusia itu memang sedang gencar menebar teror di kelas menengah.
Tiga petarung yang kemudian mendapatkan julukan darinya adalah Pereira, Whittaker, dan Strickland.
Di samping itu, Chimaev juga punya julukan khusus untuk bintang UFC, McGregor.
"Alex Pereira adalah si bocah penakut, Robert Whittaker si anak baik," kata Chimaev.
"Sean Strickland adalah pria jenaka. Conor McGregor adalah tukang sandiwara," tutupnya.
Terlepas dari hal ini, rekor sempurna masih dipegang oleh Si Serigala.
Dia tercatat tak pernah kalah dalam seluruh 12 pertarungan profesionalnya.
Yang terbaru, Khamzat Chimaev mampu menumbangkan sosok Kevin Holland.
Sejatinya dia dijadwalkan melawan petarung veteran, Nate Diaz.
Baca Juga: Nate Diaz Resmi Tinggalkan UFC, Trilogi kontra Conor McGregor Masih Bisa Terlaksana
Namun, jadwal duelnya dirombak habis-habisan setelah muncul drama penimbangan badan.
Dijadwalkan manggung di kelas welter, Chimaev tidak memenuhi batas berat badan untuk kelas tersebut.
Alhasil, UFC mencoba menyelamatkan hajatan dengan mengganti lawannya jadi Kevin Holland, sementara Diaz melawan Tony Ferguson.
Beruntung penampilan solid tetap bisa dia pertontonkan.
Kendati demikian, banyak yang kemudian memintanya untuk meninggalkan kelas welter, dan fokus di kelas menengah.
Baca Juga: Gara-gara Paulo Costa, Khamzat Chimaev Tega Mau Memangsa Orang yang Dianggapnya Baik