Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jagoan kelas ringan UFC, Beneil Dariush, mengomentari keinginan Islam Makhachev naik ke kelas welter.
Juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev, memang sudah menyatakan niatnya untuk naik divisi.
Petarung asal Dagestan itu merasa yakin bisa mendominasi kelas ringan dan memetik beberapa kemenangan lagi dalam laga mempertahankan gelar.
Setelah tak punya lawan lagi di kelas ringan, jagoan berusia 31 tahun itu ingin menjarah kelas welter.
Pada dasarnya, Makhachev memang sudah lumayan kepayahan untuk menyesuaikan berat badannya di kelas ringan.
Alhasil, naik ke kelas welter menjadi pilihan yang logis buat masa depan kariernya.
Akan tetapi, di mata Beneil Dariush, Makhachev bisa celaka jika naik ke kelas welter.
Pasalnya menurut Dariush, ada banyak pegulat yang lebih bagus daripada Makhachev di divisi berbobot 77 kg itu.
"Islam mungkin kelihatan sangat bagus karena dia seperti petarung kelas ringan yang besar," kata Dariush kepada Submission Radio.
"Tetapi, ada banyak pegulat yang lebih bagus dari dia di kelas welter."
"Colby Covington pegulat yang bagus. Khamzat Chimaev, jika bertahan di sana, juga pegulat yang bagus."
"Kamaru Usman juga begitu," lanjut Dariush.
Penantang ranking 4 kelas ringan UFC itu juga menyebut Leon Edwards bakal sulit dilewati Islam Makhachev.
Soalnya bagi Dariush, Edwards adalah petarung yang sempurna.
"Leon adalah petarung paling sempurna yang saya lihat di UFC," lanjut Dariush.
"Saya tidak mengatakan yang paling sempurna di antara semua petarung karena Demetrius Johnson masih aktif."
"Tetapi, dalam daftar petarung UFC saat ini, Leon adalah yang paling sempurna."
"Dia memiliki tinju yang mulus, kemudian tiba-tiba berpindah menjadi petarung Muay Thai dengan sikut dan tendangannya."
"Grappling-nya, clinch-nya sangat bagus. Dia bisa menyikut Anda dari posisi clinch."
"Dia bisa mengambil punggung lawan dengan sangat cepat, jiu-jitsu-nya inventif."
"Saya tidak yakin melihat ada petarung yang lebih sempurna dari Leon."
"Orang bilang dia membosankan, tetapi itu karena dia bertarung dengan penuh kalkulasi dan tidak mengambil risiko," pungkas Beneil Dariush.