Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Calon raja kelas berat, Jon Jones, mengungkapkan imbas dari pertarungan kontra Ciryl Gane di UFC 285.
Jelang bentrokan ini, tidak sedikit pihak yang mengunggulkan petarung asal Rochester tersebut.
Satu alasan dari dijagokannya Jones ini adalah statusnya yang kerap disebut GOAT atau petarung terbaik sepanjang masa.
Kendati demikian, masih ada yang meragukan status GOAT milik jagoan berjulukan Bones.
Jon Jones pun berikar ingin memperkuat statusnya melalui kemenangan pada 4 Maret nanti.
"Tentu saja, saya ingin tampil pada level tertinggi," kata rival Daniel Cormier.
"Saya ingin terlihat hebat.Saya tidak mau cuma menang, saya ingin menjadi dominan."
"Akan tetapi, saya tidak berpikir mengenai tekanan dalam menjadi raja pound-for-pound."
"Kita punya kesempatan untuk menyaksikan sosok yang terbaik sedunia."
Baca Juga: Alasan Jon Jones Pindah ke Kelas Berat UFC, Ingin Merasakan Takut Lagi
"Saya berjuang untuk meraih sesuatu yang saya percayai lebih besar yang mana adalah menjadi yang terhebat sepanjang masa."
"Saya benar-benar percaya bahwa sebuah kemenangan atas Gane akan mengukuhkannya," pungkas Jon Jones
Jones diketahui sering dibandingkan dengan pensiunan UFC, Georges St-Pierre.
Sepanjang kariernya, GSP mampu menjadi raja dua divisi UFC.
Divisi yang pernah dijajah musuh impian Khabib Nurmagomedov itu adalah kelas welter dan kelas menengah.
Duel kontra Ciryl Gane di UFC 285 bisa menjadi jalan Jon Jones untuk menjadi raja dua divisi seperti sang petarung asal Kanada tersebut.
Pasalnya, UFC sudah menyatakan bahwa pemenang akan mendapat gelar raja kelas berat UFC.
Sebelum ini, Jones pernah menjadi penguasa di kelas berat ringan.
Kiprah petarung kelahiran 19 Juli 1987 sebagai raja kelas berat ringan pun terbilang hebat.
Baca Juga: Jebol Dinding Tak Terlihat yang Dibuat Islam Makhachev, Klaim Pede Pelatih Alexander Volkanovski
Jones hanya gagal menang sekali dalam 15 duel perebutan gelar kelas berat ringan (termasuk interim).
Namun, dominasi Jon Jones tersebut harus ternoda ulahnya yang terbukti melakukan doping.
Doping ini juga yang membatalkan kemenangannya atas Daniel Cormier di UFC 214.