Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pelatih Oleksandr Usyk, Sergey Lapin, memberikan komentar soal duel muridnya dan Tyson Fury yang tidak kunjung diumumkan.
Sebelumnya dikabarkan bahwa dua petinju terhebat kelas berat itu sudah sepakat menggelar sebuah duel.
Kendati sudah sepakat, peresmian pertarungan ini tidak kunjung diumumkan.
Tak pelak, penggemar pun bertanya-tanya tentang masalah yang menjadi batu sandungan pelaksanaan laga unifikasi sabuk juara kelas berat ini.
Sergey Lapin selaku pelatih dari Oleksandr Usyk punya pandangan sendiri mengenai penundaan peresmian duel ini.
Dalam pandangannya, Tyson Fury menjadi ganjalan utama dalam proses peresmian pertarungan.
Disebutkannya, The Gypsy King tidak kunjung menandatangi kontrak pertarungan.
Lapin menduga bahwa Fury sebenarnya takut untuk menghadapi Usyk.
Hal ini tentu berlawanan dengan pernyataannya yang kerap merendahkan petinju Ukraina itu.
Baca Juga: Sindiran Tommy Fury pada Jake Paul yang Gagal Bikin KO Pria 47 Tahun
"Ternyata Tyson Fury yang hebat dan bertinggi 210 sentimeter menghindari pertarungan melawan Oleksandr Usyk dengan sekuat tenaga," kata Sergey Lapin.
"Walaupun begitu, dia mengatakan bahwa dia tidak menghindari siapa pun."
"Tyson menyebut Oleksandr kelinci dan petinju kelas menengah."
"Tetapi, Usyk siap membuktikan bahwa dia adalah petinju kelas berat terbaik."
"Fury tampaknya kehilangan keberanian dan pena untuk menandatangani kontrak."
"Kami menunggu kontrak, semuanya tergantung keinginan Fury."
"Oleksandr langsung mengatakan bahwa dia siap bertarung kapan saja dan di mana saja."
"Tetapi, rupanya Fury yang berperut buncit melihat Usyk sebagai ancaman yang terlalu besar," pungkasnya seperti dilansir Juara.net dari Championat.
Tyson Fury disebut-sebut menginginkan bayaran besar untuk duelnya dengan Oleksandr Usyk.
Baca Juga: Pede Abis, The Problem Child Sesumbar Mampu Bikin Pacar Tommy Furry Nangis di Pinggir Ring
Namun, bayaran besar ini menjadi sekadar angan tatkala Arab Saudi mundur dari posisi investor dan penyelenggara untuk duel tersebut.
Di pihak lain, Frank Warren selaku promotor dari Fury sudah mengatakan bahwa duelnya akan mentas pada 29 April.
Alhasil, kedua petarung harus mencari tempat lain untuk menyelenggarakan duel tinju akbar ini.
Inggris disebut menjadi venue yang dipilih untuk pelaksanaan bentrokan Fury dan Usyk.
Akan tetapi, muncul masalah lain berupa pembagian bayaran.
Fury menghendaki bahwa dia harus mendapatkan bayaran yang lebih banyak lantaran akan banyak orang sebangsanya yang mengisi tribune penonton.
Di pihak lain, kubu Usyk menghendaki pembagian sama rata untuk pertarungan nanti.