Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Marc Marquez membongkar bagaimana sikapnya pada Dani Pedrosa yang dulu bisa dibilang cukup menjengkelkan.
Marc Marquez bergabung ke MotoGP pada 2013 dengan menjadi pembalap Repsol Honda satu tim dengan Dani Pedrosa.
Hubungan Marquez dan Dani Pedrosa kala itu rupanya penuh dengan tensi persaingan yang tinggi.
Hal itu diungkap sendiri oleh Marc Marquez pada vidoe dokumentarnya berjudul 'Marc Marquez: All In'.
Dalam video itu, Marquez mengakui jika saat ini ia berteman bai dengan Dani Pedrosa.
Tapi, dulu mereka memiliki tensi persaingan yang sangat tinggi.
Baca Juga: Sadar Valentino Rossi Tak Bakal Kembali, Bos Yamaha Harap Honda dan Marquez Kembali Waras
"Dani dan saya sekarang berhubungan baik, dan dia adalah orang yang menakjubkan," tutur Marquez.
"Tapi, pada 2013 dan 2014 ada ketegangan. Dia adalah raja, No1, dan orang-orang mendengarkan apa yang dia katakan di dalam (pit) box," tutur Marquez.
"Semua orang mengharapkan sesuatu darinya. Tim fokus padanya."
“Dan entah dari mana datangnya anak ini, di tahun pertamanya setelah Moto2. Balapan pertama, boom! Balapan kedua, boom! Dan itu adalah pil yang sulit untuk ditelan," tutur Marquez menggambarkan situasi dirinya dan Pedrossa kala di masa lalu.
Di sisi lain, Pedrossa sendiri mengakui jika ia dan Marquez bersaing untuk satu hal dan paham betul bagaimana potensi rekannya itu.
"Di tahun-tahun itu banyak ketegangan karena kami berjuang untuk hal yang sama."
“Dia tahu tentang potensi saya. Itu sebabnya dia selalu berusaha menempel padaku, jadi aku tidak punya ruang untuk benar-benar lepas landas."Dia sangat kompetitif. Itulah kekuatannya, betapa kompetitifnya dia dalam segala hal.”
Pedrossa juga menuturkan jika Marquez memang tipe orang yang sangat kompetitif.
"Dia sangat kompetitif. Itulah kekuatannya, betapa kompetitifnya dia dalam segala hal," jelas Dani Pedrosa.
Marquez sendiri mengakui jika dirinya sangat kompetitif kala masih awal berada di MotoGP.
Ia bahkan tak mau ketinggalan dengan inovasi appaun yang dilakukan Pedrossa pada motornya.
Pembalap asal Spanyol itu akan meminta dan mencoba inovasi yang dilakukan Pedrosa.
Ia juga kadang menghalangi Pedorssa untuk mendapatkan barang pembaruan tertentu.
"Saat itu kami memiliki motor yang hebat dan semuanya bekerja dengan baik," cerita Marquez.
"Jadi jika barang pengganti berhasil untuknya, maka saya tidak menyukainya (dan saya akan berkata) 'Ini tidak berhasil, saya ingin yang ini!'
"Saya ingin bagian pengganti ini, karena saya memimpin! Jangan berikan ini padanya!’ begitulah adanya."
"Bagaimana dengan bagian ini? Anda ingin mencobanya?’ Tapi saya tidak mau. Saya hanya tidak ingin dia memilikinya.
“Ini adalah jenis trik yang dilakukan semua orang. Orang-orang tidak membicarakannya."
Walau dulu sempat sangat egois, Marquez mulai menunjukkan sikap yang lebih dewasa seiring waktu berlalu.
Baca Juga: Ternyata Begini Perasaan Marc Marquez Saat Dituding Rossi Bermain Kotor 8 Tahun Silam
Setelah tahun 2015, 2016 semua tensi lebih menurun dan mereka memiliki hubungan yang baik.
"Setelah 2015, 2016, semuanya menjadi tenang dan kami memiliki hubungan rekan setim yang baik, normal,"kata Marquez.
"Setelah beberapa saat, saya pikir kamu bisa belajar menerima situasinya, bukan?"
"Itu terjadi, dan saya yakin itu pada akhirnya akan terjadi pada saya juga," tambahnya.
Pedrosa sendiri juga tampak tak terlalu mempermasalahkan masa lalu mereka, yang penting kini mereka teteap berhubungan dengan baik.
"Terlepas dari segalanya, terlepas dari kompetitifnya kami satu sama lain, kami berakhir rukun bersama," jelas Dani Pedrosa.
Setelah Pedrosa keluar dari Honda, Marquez pernah satu tim dengan Jorge Lorenzo satu musim, saudaranya Alex Marquez di 2020 dan Pol Espargarao sekitar dua tahunan.
Kini, Joan Mir yang akan menjadi rekan setim Marquez pun bak mendapatkan peringatan.
Pasalnya, Marquez menegaskan jika dia bukan rekan setim yang baik.
"Saya tidak pernah menjadi rekan setim yang baik,” kata Marquez
"Kamu harus membuat hidup rekan setimmu tidak mungkin, jika kamu bisa," tambahnya.