Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Raja kelas terbang ONE Championship, Demetrious Johnson, mengungkapkan perbedaannya dari petarung seperti Jon Jones.
Si Tikus Perkasa tercatat memiliki prestasi yang menakjubkan dalam perjalanan kariernya.
Johnson memegang rekor hebat dalam mempertahankan gelar beruntun sewaktu masih bertarung di UFC.
Petarung kelahiran 13 Agustus 1986 itu berhasil mempertahankan gelar juara kelas terbang secara berturut-turut sebanyak 11 kali.
Jumlah itu tercatat sebagai yang terbanyak dalam sejarah organisasi tersebut.
Saat pindah ke ONE Championship, kehebatan petarung asal Kentucky masih tidak luntur.
Demetrious Johnson tercatat sukses menjadi raja dari divisi yang dihuni Eko Roni Saputra, yakni kelas terbang ONE Championship.
Dengan prestasinya ini, Johnson dianggap layak untuk disetarakan dalam barisan GOAT MMA bersama para jagoan terbaik seperti Jon Jones dan Henry Cejudo.
Kendati demikian, ada satu hal yang diakui Johnson membedakannya dari para GOAT lain.
Baca Juga: Sulitnya Status GOAT Jon Jones Dapat Pengakuan dari Sohib Khabib
Satu hal tersebut adalah prestasi dalam menjadi juara di dua divisi.
"Seperti yang Anda katakan, GOAT MMA adalah pertanyaan yang mustahil."
"Saya sudah melakukan banyak hal menakjubkan."
"Hanya satu hal yang membuat saya terpisah dari jagoan-jagoan itu."
"Orang-orang itu sudah berkompetisi dan memenangi kejuaraan di divisi yang berbeda."
"Saya belum pernah melakukannya."
"Henry Cejudo sudah pernah melakukannya."
"Jon juga sudah pernah melakukannya."
"Itu adalah satu hal yang belum pernah saya lakukan," kata Demetrious Johnson seperti dilansir Juara.net dari Sportskeeda.
Baca Juga: Legenda UFC Sebut Sosok Ini Tantangan yang Lebih Sulit buat Jon Jones
Seperti yang telah dikatakan Johnson, Jon Jones telah meninggalkannya dan bergabung dengan golongan langka sebagai jagoan yang mampu menjadi penguasa di dua divisi.
Pada gelaran UFC 285, Jones melebarkan kekuasaannya ke kelas berat usai mengalahkan Ciryl Gane.
Laga yang dilangsungkan pada 5 Maret itu merupakan laga pertama Bones di kelas berat.
Sebelum merajai kelas yang ditinggal Francis Ngannou, Jones terlebih dahulu digdaya di kelas berat ringan.
Baca Juga: Sesuatu dari Duel Jon Jones dan Ciryl Gane yang Bikin Isreal Adesanya Kaget