Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Legenda UFC, Khabib Nurmagomedov, mengungkapkan satu kesalahan yang dilakukan oleh semua lawan yang pernah dihadapinya.
Khabib tak bisa dikalahkan dalam kariernya di MMA profesional.
Pada selang 2008-2020, jagoan asal Dagestan ini mengoleksi rekor 29-0 termasuk 13-0 di organisasi paling populer, UFC.
Menjadi juara kelas ringan UFC pada 2018, tidak ada yang bisa merebut sabuk dari tangan Khabib.
Jagoan-jagoan top macam Rafael dos Anjos, Edson Barboza, Conor McGregor, Dustin Poirier, dan Justin Gaethje tidak ada yang bisa memecahkan teka-teki kehebatan Khabib.
Si Elang begiu digdaya ketika pertarungan berlangsung di bawah.
Begitu lawan terkena takedown dan dikontrol, dia sudah tamat, begitu kesimpulan dari rangkaian pertarungan Khabib.
Akan tetapi, baru-baru ini Khabib Nurmagomedov mengungkapkan bahwa lawan-lawannya selama ini melakukan kesalahan yang seragam.
Baca Juga: Unggahan Khabib Nurmagomedov soal Daftar GOAT Ditertawakan Legenda UFC
Alhasil, tidak ada dari mereka yang mampu mengalahkan anggota baru Hall of Fame UFC ini.
"Semua lawan saya melakukan kesalahan yang sama," kata Khabib seperti dikutip dari Home of Fight.
"Ketika mempersiapkan diri untuk melawan saya, mereka melakukan sparring dengan pegulat-pegulat yang bagus."
"Tetapi, semua grappler dan jagoan Brazilian jiu-jitsu ini, mereka hanya menggunakan tangan dalam bergulat."
"Ketika melawan saya, ketika pintu arena ditutup, mereka baru sadar bahwa saya tidak cuma menggunakan tangan."
"Saya juga menggunakan pinggang dan kaki dalam bergulat."
"Saya dengar mereka bilang: 'Ketika Khabib di atas saya, dia seperti petarung kelas berat'."
"Mereka tidak memahami bahwa saya berada di bobot yang sama dengan mereka."
Baca Juga: UFC 288 - Pesan Khabib untuk Belal Muhammad, Diminta Ajukan Hal Ini
"Tetapi, saya menggunakan seluruh tubuh. Pinggang, kaki, tangan, seluruh tubuh untuk melakukan kontrol dan menekan."
"Saya menggunakan seluruh berat badan saya untuk menekan mereka."
"Orang hanya mencoba memegang dengan tangan tetapi kakinya bebas."
"Mereka tidak menggunakan kaki tetapi saya suka memakai kaki untuk mengontrol dan tangan untuk ground and pound."
"Contohnya jika saya menindih lawan, saya tidak menggunakan tangan untuk menahan dia."
"Saya menahannya dengan kaki dan memukuli kepalanya."
"Jika lawan berusaha melepaskan diri, dia harus mendorong kaki saya."
"Ketika dia melakukan hal tersebut, wajahnya akan terbuka."
"Saya jadi bisa memukul wajahnya. Satu pukulan membuat perbedaan besar."
"Jika Anda mendaratkan satu pukulan bagus ke wajahnya, pertarungan bisa berakhir."
"Bagaimana Anda menempatkan lawan dalam posisi itu? Dengan kaki Anda," pungkas jagoan yang pensiun pada 24 Oktober 2020 itu.