Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Sudah lempar kode duel lawan Khamzat Chimaev, jagoan kelas menengah, Paulo Costa malah dapat lawan lain pada UFC 291.
Petarung asal Brasil itu bakal menghadapi Ikram Aliskerov.
Pertarungan mereka rencananya mentas pada 29 Juli mendatang.
Penjadwalan duel ini tentu cukup mengejutkan jagat tarung.
Bagaimana tidak? Sebelumnya Costa santer dikabarkan melawan Chimaev.
Mereka berdua bahkan sudah lempar-lempar kode melalui media sosialnya.
Bos ajang tarung ACA, Aslanbek Badaev mencoba membedah penyebab dari pemilihan duel tersebut.
Beberapa hal dia soroti, mulai dari kecocokan gaya duel Aliskerov hingga kondisi Chimaev yang disebut Bos UFC, Dana White belum siap.
"Ikram (Aliskerov) sendiri adalah petarung yang cocok dari segi gaya duel dengan (Paulo) Costa," bedahnya, dilansir Juara.net dari Sport-Express.ru.
"Kesiapan petarung kami berduel di bulan Juli adalah penyebabnya."
Baca Juga: Penerus Conor McGregor Yakin Samai Jejak Khabib Nurmagomedov
"Jika duel Khamzat Chimaev dan Costa bisa mentas pada musim gugur, di sini kami siap untuk musim panas."
"Meski begitu, saya yakin Khamzat sebenarnya juga siap."
"Chimaev sebenarnya meminta duel. Tetapi Dana White menyebut Khamzat belum siap, dan dia punya masalah."
"Mungkin inilah penyebabnya mereka memilih opsi tersebut," tambah Badaev.
Ketimbang duel lawan Ikram Aliskerov, Khamzat Chimaev tentu jauh lebih menggiurkan.
Jagoan asal Dagestan itu memang masih baru di panggung UFC.
Dia bahkan baru sekali tampil di ajang pimpinan Dana White tersebut.
Meski begitu, Aslanbek Badaev yakin petarung berusia 30 tahun ini sudah punya banyak penggemar.
Apalagi dia memiliki gaya duel yang berbeda dari para petarung Dagestan lain seperti Khabib Nurmagomedov serta Islam Makhachev.
Baca Juga: Khamzat Chimaev Sentil Kamaru Usman, Tetap Hormat meski Tengil Sedikit
"Kemenangan dan performanya di UFC sungguh impresif," pujinya.
"Dia telah menghapus stereotip tentang jagoan Kaukasia yang lemah adu pukulan di mata orang Amerika Serikat."
"Dia berhasil memikat penggemar dari Amerika."
"Khabib Nurmagomedov memperkenalkan Dagestan dengan gulat sambonya."
"Dia membanting para rivalnya seperti sebuah boneka, dan mendominasi mereka."
"Hal yang sama dilakukan oleh Islam Makhachev. Tentu saja mereka juga paham cara melepaskan pukulan keras."
"Tetapi, senjata utama mereka adalah gulat dan dominasi di atas kanvas," imbuh Badaev.
Baca Juga: Paulo Costa Sebut Duelnya dengan Khamzat Chimaev akan Mentas di Hajatan Akbar Ini