Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Motor Ducati saat ini memang menjadi yang terbaik di MotoGP tapi tak semua pembalap mampu menaklukkannya.
Dengan satu tim pabrikan dan tiga tim satelit, Ducati merajai persaingan MotoGP 2023.
Motor-motor Ducati masih menjadi yang paling kuat dalam persaingan MotoGP saat ini.
Terbukti, pembalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia sukses menjadi pemimpin klasemen sementara MotoGP 2023.
Sementara itu, pembalap dari tim satelit mereka, Marco Bezzecchi menempel ketat di posisi kedua.
Namun, meski dikenal sebagai pabrikan dengan motor terbaik saat ini, tak semua pembalap bisa menaklukkan motor Ducati.
Valentino Rossi, sang legenda hidup MotoGP pun dibuat kesulitan saat menunggangi Ducati pada tahun 2011-2012 silam.
Baca Juga: Dilirik Ducati, Pembalap Moto2 Ini Ngaku Ogah Terburu-buru Naik ke MotoGP
Menurut mantan ketua tim Suzuki yang kini bergabung dengan Aprilia, Manu Cazeux, perjalanan Ducati dengan Valentino Rossi kurang berjalan baik karena tidak adanya kenyamanan dengan motor.
"Valentino Rossi tidak bisa disalahkan karena dia menemukan motor yang tidak mudah diinterpretasikan dari hari ke hari," komentar Manu Cazeaux.
"Rossi menemukan motor yang tidak nyaman baginya."
"Apa yang salah dilakukannya adalah mengubah segalanya."
"Ketika Rossi tiba di Ducati dia benar-benar mengubah motornya dan itu biasanya tidak berjalan dengan baik dalam waktu singkat."
Rossi akhirnya berakhir kesulitan dan menderita saat hasilnya tak sesuai yang diinginkannya.
Saat bersama Ducati, Rossi hanya mencatatakan sekali podium pada tahun 2011.
Sementara di tahun berikutnya, Rossi berhasil dua kali finish di tempat kedua.
Rossi lantas memilih kembali ke Yamaha pada 2013 dan mengakhiri kariernya di sana.
Baca Juga: Juara Dunia Saja Belum Cukup, Francesco Bagnaia Ingin Ikuti Jejak Valentino Rossi Soal Hal Ini