Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - MMA pada zaman dahulu merupakan olahraga yang keras dan jagoan UFC, Andrei Arlovski tahu betul akan hal itu.
Jagoan asal Belarusia tersebut memang bisa dibilang veteran.
Dia sudah memulai karier profesionalnya sejak tahun 1999 silam.
Ajang tarung bertajuk M-1 menjadi organisasi pertama yang dibelanya.
Setelah itu, dia mulai gabung UFC pada tahun 2000.
Tak menetap di ajang pimpinan Dana White saja, dia juga sempat membela ajang tarung lain seperti WSOF dan ONE Championship.
Dalam wawancara bersama Juara.net, petarung kelas berat tersebut mengenang jagat MMA di zaman dahulu.
Arlovski mengakui bahwa MMA zaman purba jauh lebih berat ketimbang era sekarang.
"Oh ya, 100 persen," tegasnya.
"Dulu waktu saya masih muda, saya bisa melakukan apa saja."
Baca Juga: Nasib Buruk Mengintai Conor McGregor, Dibulan-bulani hingga KO dalam Dua Ronde Saja
"Sebelum bertarung saya bisa pergi ke kelab malam."
"Hari berikutnya saya latihan, tidak ada masalah."
"Sekarang saya harus memilih apa yang menjadi prioritas bagi saya."
"Apakah pergi keluar malam atau tidur lebih cepat karena besoknya ada latihan pagi."
"Sekarang saya harus memilih mana yang lebih penting bagi saya," tambah Arlovski.
Beberapa hal disorotinya saat membahas MMA zaman purba.
Dia menyebut bahwa tidak semua petarung bersih dari doping pada zaman dahulu.
Seorang petarung bahkan bisa bertarung empat sampai enam kali dalam setahun.
Jika dibandingkan dengan UFC, jarang ada petarung yang tampil empat sampai enam kali.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov atau Khamzat Chimaev, Siapa Lebih Hebat? Begini Jawaban Juara Gulat
Meski begitu, ada dua petarung yang pernah bertarung lima kali dalam setahun di era modern yakni, Neil Magny dan Kevin Holland.
"Kita sebut begini saja, waktu saya bertarung, belum ada USADA (Agensi Antidoping Amerika Serikat)," katanya.
"Ketika itu belum tentu semua petarung bersih."
"Sebelum pertarungan, mereka bisa menggunakan sesuatu untuk meningkatkan performa."
"Waktu saya mulai bertarung pada tahun 2000, semua orang berukuran sangat besar."
"Bukan di UFC, tetapi di Pride, waktu itu petarung bisa berlaga 4-6 kali setahun."
"Sekarang saya bertanya-tanya, kenapa dulu orang bisa bertarung sebanyak itu?" imbuh Arlovski.
Baca Juga: Kaki Ditendangi Jim Miller sampai Mau Dibedah, Sangarnya Dustin Poirier Bukan Kaleng-kaleng