Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kenapa Honda kini menjadi salah satu tim yang sulit bersaing di MotoGP 2023?
Kenapa motor pabrikan besar itu bolak-balik bernasib sial?
Tengoklah tiga pembalapnya, mulai dari Alex Rins, Joan Mir, hingga Marc Marquez, bergantian crash.
Rins dan Mir bahkan harus absen sementara dari kompetisi.
Baca Juga: Legenda MotoGP Peringatkan Marc Marquez, Tinggalkan Honda Jika Tak Komitmen Soal Hal Ini
Rins berasal dari tim LCR Honda Castrol, sedangkan Mir dan Marquez dari Repsol Honda Team.
Di antara ketiga pebalap itu, Marquez sepertinya menjadi si paling crash.
Juara MotoGP enam kali itu berulang kali mengalami crash pada edisi MotoGP Jerman 2023 pekan lalu.
Dia tampak sangat kesulitan mengendalikan motornya.
Dalam kondisi motor yang memaksa para pembalapnya kesulitan, Honda saat ini disebut berada dalam masa-masa terpuruknya.
Motor Honda seolah-olah sulit berkembang untuk menyaingi Ducati yang kini mendominasi balapan.
Apa sebenarnya yang terjadi?
Sebuah sumber menyebut bahwa pabrikan asal Jepang itu menjadi terpuruk seperti saat ini karena kesalahan yang dibuat sendiri.
Sumber yang ditengarai sebagai sosok eksekutif di Repsol Honda tersebut mengungkapkan bahwa para orang Jepang mulai lupa cara membuat motor balap.
"Sangat sederhana penjelasannya, orang-orang Jepang sudah lupa untuk membuat motor balap," ungkap sumber yang tak mau disebutkan namanya itu, seperti dikutip dari Motosan.
Dia menambahkan, Honda juga tak tertarik lagi pada balap motor, sehingga tak peduli dengan apa yang terjadi pada tim balap di MotoGP.
"Barangkali, keputusan Marc Marquez melewatkan balapan di Sachsenring akan membangunkan mereka dari kelesuan ini, meski saya meragukannya," lanjut sumber itu.
Sombong
Sumber itu juga menyebut bahwa kesombongan menjadi salah satu faktor yang membuat Honda semakin remuk.
Orang Jepang yang bertanggung jawab dalam masalah motor Honda ini dinilai terlalu sombong karena tak mau menerima saran dari pihak luar.
Bahkan, mereka ogah merekrut teknisi Eropa karena akan menyinggung harga dirinya.
"Dengan sangat sombong, orang-orang itu tak menginginkan nasihat atau bantuan dari luar, apalagi merekrut insinyur dan teknisi Eropa untuk membantu mereka keluar dari lubang."
Masih menurut sumber itu, mereka ingin segalanya dilakukan dengan cara sendiri.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2023 - Kondisi Bercabang Rekan Setim Francesco Bagnaia
Masalahnya adalah secara metode dan teknologi, Ducati, Aprilia dan KTM yang mengandalkan teknisi dan sistem kerja F1 jauh lebih mau daripada mereka.
"Bagi mereka (Jepang), akan menjadi penghinaan jika orang Italia, Spanyol, Inggris, Austria, atau Jerman mengajari mereka caran membuat motor yang bisa menang," tandas sumber tersebut.
Hingga seri ketujuh di Jerman, empat besar klasemen MotoGP 2023 dikuasai Ducati, mulai dari Francesco Bagnaia, Jorge Martin, Marco Bezzecchi, hingga Johan Zarco.
Pembalap Honda baru muncul di posisi ke-13 atas nama Alex Rins.
Marquez berada di urutan ke-19, sedangkan Joan Mir posisi ke-24.