Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kehadiran Nova Widianto di Malaysia benar-benar menjadi berkah luar biasa bagi perbulutangkisan negeri itu, terutama sektor ganda campuran.
Nova dan pasangan ganda campurannya, Liliyana, menjuarai Taipei Open (Taiwan Open) 17 tahun lalu pada 2006.
Tepat pada hari Minggu lalu, Nova yang kini menjadi pelatih ganda campuran Malaysia, membimbing anak asuhnya, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, untuk merebut gelar yang sama.
Peringkat 19 dunia itu mengalahkan wakil tuan rumah Chiu Hsiang-chieh/Lin Xiao-min 21-12 21-8 di Tian-mu Arena untuk menjadi pasangan Malaysia pertama yang memenangi gelar ganda campuran di panggung internasional sejak Koo Kien Keat/Wong Pei Tty tahun 2004.
Nova dan Liliyana pernah menjadi salah satu ganda campuran terbaik di dunia pada masa kejayaan mereka.
Mereka menjadi juara dunia dua kali pada 2005 dan 2007 serta meraih medali perak Olimpiade tahun 2008.
Kini, dengan memenangi gelar yang sama langsung menyulut semangat Tang Jie/Ee Wei makin berapi-api untuk meniru prestasi lain Nova.
Pelatih kelahiran Klaten, Jawa Tengah, berusia 45 tahun itu menuai pujian.
"Pelatih Nova seperti sosok ayah bagi kami. Dia memperlakukan kami dengan sangat baik," ujar Ee Wei, sebagaimana dikutip Juara.net dari The Star.
"Dia adalah pelatih yang sangat bagus dan saya merasa percaya diri ketika dia duduk di belakang kami selama pertandingan karena dia memiliki aura yang bagus."
Ee Wei menambahkan, "Saya berharap bisa menjuarai setiap turnamen yang pernah dia juarai sebelumnya. Dia sudah menjuarai banyak turnamen besar."
Pemain yang juga mengidolakan Liliyana itu belum berhenti memuji Nova.
"Saya sangat senang ketika dia mengikuti saya di Instagram sebelum pertandingan perempat final. Saya menyukai gaya permainan dan karakternya di lapangan."
Sedangkan Tang Jie berharap dengan bimbingan Nova mereka bisa melangkah jauh.
"Pelatih kami adalah seorang pemain dan pelatih yang luar biasa. Saya berharap untuk mengikuti jejaknya, bahkan jika memungkinkan, melampaui pencapaiannya," ungkapnya.
Dengan kemenangan di Taiwan, Tang Jie/Ee Wei mengesahkan diri masuk ke dalam program Road to Gold (RTG) untuk Olimpiade Paris 2024.
Meski senang, Ee Wei menolak untuk terbawa suasana setelah tamasya emas mereka itu.
Dia mengakui sangat senang dengan penampilan di Taiwan.
Namun, Ee Wei memastikan diri dan pasangannya akan bekerja lebih keras dan tetap rendah hati untuk berjuang demi hasil yang lebih baik.
"Kami telah berkembang dengan baik, tapi jalan kami masih panjang," tandas Ee Wei.
Tugas Tang Jie/Ee Wei berikutnya adalah Korea Open (18-23 Juli), Japan Open (25-30 Juli), dan Australia Open (1-6 Agustus).
Tang Jie/Ee Wei baru dipasangkan bersama Desember lalu, tapi telah berkembang pesat untuk mencapai karier tertinggi ke peringkat 17 dunia sebelum turun dua anak tangga dua minggu lalu.
Tugas Sangat Berat
Nova sebenarnya baru resmi menjadi pelatih ganda campuran Malaysia sejak 1 Januari 2023.
Namun, dia berkomitmen untuk datang ke Malaysia lebih awal.
Nova menepati janjinya dan tiba di Kuala Lumpur pada 22 Desember 2022.
Ketika itu dia mengatakan sengaja datang lebih awal untuk mengenal para pemain dan bertemu dengan direktur kepelatihan ganda Malaysia Rexy Mainaky.
"Sepanjang hidup saya sebagai pelatih adalah bersama PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) dan ini tantangan baru bagi saya di luar negara saya. Tapi saya siap menghadapi tantangan itu," kata Nova saat tiba di Malaysia.
Kala itu dia mengaku ingin menghubungi para pemain dan pelatih secepatnya untuk membuat transisi yang lancar baginya saat memulai pekerjaan tahun berikutnya.
Peran Rexy dalam posisi Nova saat ini sangat besar, karena dialah mendorong pengangkatannya sebagai pelatih ganda campuran baru.
"Rexy membujuk saya ketika Kejuaraan Dunia pada Agustus (2022), tapi saya harus menunggu sampai akhir tahun karena terikat kontrak dengan PBSI," ungkapnya.
Tugas pertama Nova kala itu sangat berat, yaitu membantu pasangan muda Malaysia lolos ke Olimpiade Paris 2024.