Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Legenda tinju dunia, Muhammad Ali, pernah mengalami masalah dalam kariernya karena menolak menjalani wajib militer saat Amerika Serikat berperang dengan Vietnam.
Dengan alasan agama dan keyakinannya, Muhammad Ali bahkan secara terbuka menyebut Amerika berbuat salah dengan melakoni Perang Vietnam pada tahun 1960 dan 1970-an.
"Perang bertentangan dengan ajaran Islam," kata Ali ketika itu.
"Saya bukan berusaha mengelak dari wajib militer."
"Kita tidak boleh ambil bagian dalam perang kecuali dideklarasikan oleh Allah atau Nabi."
"Saya tidak punya masalah dengan Viet Cong. Tidak ada dari mereka yang memanggil saya negro."
"Mengapa mereka meminta saya memakai seragam, pergi puluhan ribu kilometer dan menjatuhkan bom di Vietnam?"
"Padahal, orang-orang yang disebut negro di kampung halamannya sendiri tidak mendapatkan haknya."
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Legenda-legenda Man United Jadi Saksi Adu Penalti Pertama di Inggris
"Kalau Amerika diserang, saya akan berada di garis depan."
"Tetapi, saya bisa melihat bahwa Perang Vietnam itu tidak benar."
"Orang-orang kulit hitam pergi ke sana dan berperang."
"Tetapi saat pulang, mereka bahkan tidak bisa mendapatkan hamburger," ujar Muhammad Ali lagi.
Penolakan Ali berefek buruk bagi kariernya.
Dia masuk dalam pengawasan pihak berwajib di mana semua komunikasinya dipantau.
Pasalnya, sikap Ali yang saat itu sudah menjadi seorang figur publik dianggap bisa memicu gelombang penolakan terhadap Perang Vietnam.
Komisi Atletik di Amerika pun menolak memberikan lisensi tinju kepada jagoan bernama asli Cassius Clay yang menjadi juara dunia tinju kelas berat sejak 1964 itu.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Susi Susanti Buka Jalan Medali Emas Olimpiade untuk Indonesia
Alhasil, Ali terusir dari Amerika Serikat.
Pada tahun 1966, dia terpaksa bertarung di luar negeri.
Hebatnya, Ali tetap menang terus walaupun 4 kali berlaga di Kanada, Inggris, dan Jerman.
Salah satu duel yang dilakukan Ali saat dia terusir dari Amerika gara-gara menolak Perang Vietnam terjadi tepat hari ini 57 tahun yang lalu.
Pada 6 Agustus 1966, Ali tampil dalam laga mempertahankan sabuk juara kelas berat kelimanya.
Di Earls Court Exhibition Centre, London, Inggris, Muhammad Ali menghadapi mantan juara Britania Raya, Brian London.
Ali membulan-bulani lawannya itu.
London hanya sekali mendaratkan pukulan, sebuah jab kiri di ronde pertama yang membuat Ali sedikit sempoyongan.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Arsenal Rekrut Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah Klub
Namun, Ali bisa pulih dan balik menghajar London.
Menari-nari yang menjadi ciri khasnya dalam bertarung, Ali memojokkan London di ronde ketiga.
Dalam 3 detik, Ali melontarkan 12 kombinasi pukulan yang merobohkan London dan menyudahi pertarungan.
Kemenangan tersebut membuat rekor Ali menjadi 25-0.
Muhammad Ali akhirnya tidak bisa menghindari hukuman dari penolakannya terhadap Perang Vietnam.
Pada 1967, gelar juaranya dicopot dan paspornya juga dicabut.
Antara Maret 1967 hingga Oktober 1970, Ali tidak bertarung sementara dia mengajukan banding atas keputusan pengadilan.
Ali baru bertarung lagi pada 7 Desember 1970 dengan mengalahkan Oscar Bonavena.