Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEJARAH HARI INI - Laga Terakhir Satu-satunya Petenis Pemenang Super Slam

By Dwi Widijatmiko - Minggu, 3 September 2023 | 06:00 WIB
Andre Agassi menangis setelah tampil untuk terakhir kalinya di babak ketiga US Open 2006 pada 3 September 2006. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

JUARA.NET - Pada hari ini tepat 17 tahun yang lalu, 3 September 2006, jagat olahraga melihat penampilan terakhir satu-satunya petenis pria yang mampu memenangi Super Slam dalam kariernya.

Ada gelar "Career Grand Slam" yang diberikan kepada petenis pria yang berhasil memenangi semua turnamen Grand Slam yakni Australia Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.

Ada pula sebutan "Career Golden Slam" bagi petenis yang bisa meraih Career Golden Slam plus medali emas Olimpiade.

Level paling tinggi adalah "Career Super Slam", yakni keberhasilan meraih Career Grand Slam dan memenangi medali emas Olimpiade serta ATP Finals sebagai turnamen akhir tahun.

Sampai sekarang, hanya ada satu petenis pria yang mampu meraih Career Super Slam.

Orang itu adalah atlet asal Amerika Serikat, Andre Agassi.

Petenis kelahiran 29 April 1970 itu mencapai puncak performanya pada era 1990-an dan awal 2000-an.

Agassi memenangi turnamen Grand Slam Australian Open pada 1995, 2000, 2001, dan 2003.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Tak Terkejar di Belgia, Michael Schumacher Patahkan Rekor Alain Prost

Untuk French Open, dia menang pada 1999.

Suami legenda tenis perempuan, Steffi Graf, ini menjuarai Wimbledon pada 1992.

Dalam turnamen Grand Slam di rumahnya sendiri, US Open, Agassi menjadi juara pada 1994 dan 1999.

Medali emas Olimpiade direbut petenis bertinggi badan 180 cm itu pada 1996.

Agassi melengkapi pencapaiannya menjadi Career Super Slam karena pernah menjuarai ATP Finals pada 1990.

Pada tahun-tahun terakhir dalam kariernya, Agassi diganggu oleh cedera punggung dan engkel.

Masalah itu membuatnya sering absen pada tahun 2006.

Andre Agassi kemudian mengumumkan bahwa dia akan pensiun setelah tampil untuk terakhir kalinya di US Open 2006.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - 2 Sundulan Dramatis, Cristiano Ronaldo Lewati Rekor Ali Daei

Karena sakit di punggungnya, Agassi harus mendapatkan suntikan pemati rasa di setiap akhir pertandingan.

Tidak menjadi unggulan di turnamen itu, Agassi menang 6-7 (4-7), 7-6 (10-8), 7-6 (8-6), 6-2 atas petenis Rumania, Andrei Pavel, pada babak pertama.

Di babak kedua, Agassi menyingkirkan unggulan ke-8, Marcos Baghdatis (Siprus), setelah melalui pertarungan 5 set 6-4, 6-4, 3-6, 5-7, 7-5.

Akan tetapi, di babak ketiga yang berlangsung pada 3 September 2006, Agassi kalah dari petenis Jerman, Benjamin Becker, dengan skor 5-7, 7-6 (7-4), 4-6, 5-7.

Laga itu pun menjadi penampilan terakhir Andre Agassi di arena tenis profesional.

Agassi mendapatkan standing ovation setelah pertandingan selama 4 menit.

"Buat saya, ini tidak pernah tentang menang dan berhenti," katanya seperti dikutip dari Herald Tribune.

"Ini soal mengeluarkan kemampuan terbaik dari diri saya selama mungkin."

Agassi menyudahi kariernya dengan rekor total 870 kali menang dan 274 kali kalah plus memenangi 60 gelar juara.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P