Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Fabio Quartararo menjadi salah satu saksi terdekat dari kesialan yang dialami murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia di MotoGP India 2023.
Pembalap Monster Energy Yamaha ini sedang berada pada posisi ke-4 saat insiden itu terjadi.
Kesialan lawannya tersebut membuatnya bak ketiban durian runtuh.
Pasalanya dia jadi punya peluang menggondol podium ketiga.
Dia mengaku melihat sendiri ban depan dari pembalap Lenovo Ducati tersebut mengalami slip.
Ketimbang memikirkan Bagnaia, Quartararo merasa punya tugasnya sendiri.
Rekan setim Franco Morbidelli itu harus menjaga fokusnya karena banyak mengalami masalah pengereman.
"Ya, Pecco berada di depan saya saat ban depannya mengalami slip," ujarnya, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Tetapi, itu bukanlah masalah saya."
"Saya terus memaksa diri saya untuk tetap fokus."
"Karena saya punya banyak masalah dalam hal mengerem sepeda motor saya, khususnya pada tuas rem kiri saya."
"Oleh karena itu, kami harus merasa senang dengan podium ini," tambah Quartararo.
Kesialan ini membuat Bagnaia tak hanya kehilangan podium tetapi juga memangkas jarak poin dengan rivalnya.
Finis di posisi ke-2 usai menangi sesi sprint, Jorge Martin menempel ketat perolehan poin murid Valentino Rossi itu.
Mereka berdua kini hanya terpisah 13 poin saja, di mana musim masih sangat panjang,
Sementara itu, Marco Bezzecchi yang jadi juara seri India juga punya peluang untuk menyaingi Bagnaia.
Pembalap Mooney VR46 tersebut hanya berjarak 44 poin dari sang pimpinan klasemen sementara.
Terlepas dari hal itu, Quartarao sejatinya punya peluang untuk merebut podium kedua.
Pertarungan alot kontra Martin pada putaran terakhir memanjakan mata para penggila balapan.
Sayang, pembalap asal Prancis itu harus mengakui keunggulan rivalnya.
"Jujur saja, saat dia menyalip saya pada tikungan 5 menuju ke-6, ban saya sudah tak punya daya cengkeram lagi," bedahnya.
"Oleh karena itu, saya sedikit membuka pertahanan."
"Saya sudah bisa memotong jarak lagi jelang tikungan 10. Tetapi, daya cengekeramnya saat mengerem sangat buruk."
"Oleh karena itu saya tidak bisa memperlambat sepeda motor sesuai dengan keinginan saya hingga akhirnya finish ketiga," imbuh Quartararo.