Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Eks pebulu tangkis Malaysia, Ng Mee Fen tampak berang dengan keputusan Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) di Asian Games 2022.
Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) memutuskan untuk tidak mengikutsertakan tim putri mereka pada kompetisi Asian Games 2022 akhir September ini.
Para pebulu tangkis Malaysia hanya akan bertarung di nomor individu untuk Asian Games 2022 kali ini.
Keputusan BAM ini rupanya membuat eks pebulu tangkis Negeri Jiran, Ng Mee Fen terkejut.
"Saya terkejut karena tim putri tidak akan bermain di nomor beregu," tutur Mee Fen sebagaimana dilansir dari The Star.
Menurut Mee Fen, keputusan ini membuat para pemain putri Malaysia kehilangan kesempatan untuk berkompetisi.
Selain itu, keputusan ini juga dinilainya kurang adil.
"Jika kita selalu menganggap perempuan kita tidak cukup baik dan tidak diberi kesempatan berkompetisi di turnamen besar, bagaimana mereka bisa belajar dan berkembang?"
"Saya merasa ini tidak adil bagi para pemain karena mereka telah bekerja sangat keras tetapi mereka tidak mendapatkan eksposur yang tepat."
"Inilah masalah yang kita hadapi."
Meski kurang setuju dengan keputusan BAM, Mee Fen paham jika tim putri bisa dibilang kekurangan wakil andalan.
Malaysia memang memiliki ganda putri top 10 dunia seperti Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Tapi, setelah mereka Malaysia belum punya nama andalan lain.
Mee Fan pun prihatin dengan kondisi sektor tunggal putri yang tidak memiliki pemain mumpuni dalam naungan federasi.
Malaysia sejatinya memiliki Goh Jin Wei, tapi ia berstatus pemain independen.
Selain Goh, Malaysia belum memiliki nama lain juga yang kini bisa dijadikan andalan.
"Di single, kami punya Goh Jin Wei tapi dia mandiri."
"Di BAM, kami memiliki K. Letshanaa, yang saat ini berada di peringkat 59 dunia, tetapi jika kami ingin dia bisa mengejar pemain top dunia, dia perlu diberikan paparan yang tepat," ujarnya.
"Di nomor ganda, kami punya Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, tapi siapa yang kita miliki setelah mereka?"
"Kami tidak memiliki cukup pemain sebagai cadangan."
Tapi, Mee Fen merasa jika kompetisi beregu seharusnya bisa menjadi ajang bagi para pemain Malaysia untuk berkembang dan mendapatkan pengalaman lebih baik.
Dengan begitu, mereka bisa mengasah diri setelah bertemu para pemain top dunia di kompetisi sekaliber Asian Games.
"Acara beregu juga akan menjadi pemaparan yang baik bagi pasangan muda Valeree Siow-Go Pei Kee."
"Para pemain hanya akan mengetahui kekurangan mereka ketika mereka bermain melawan yang terbaik."
Mee Fen menekankan bahwa kepercayaan diri sangat penting dalam diri pebulutangkis wanita, karena itu mereka butuh diberi kesempatan untuk berkompetisi.
"Sejak zaman saya, pemain tunggal putri Malaysia dianggap lemah," kata Mee Fen.
"Para pemain hanya akan mendapatkan kepercayaan diri jika mereka diberi kepercayaan dan diberikan kesempatan yang sama seperti pemain putra."
"Jika Letshanaa dapat mengalahkan Akane Yamaguchi dari Jepang atau Tai Tzu-ying dari Taiwan ke tiga pertandingan, itu akan memberinya kepercayaan diri yang besar."
"Dia tidak akan pernah tahu apakah dia bisa melakukannya atau tidak jika dia tidak diberi kesempatan yang cukup untuk berkompetisi di turnamen besar."