Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petinju legendaris Indonesia, Ellyas Pical, berhasil merebut sabuk juara dunia untuk ketiga kalinya dalam sejarah hari ini 36 tahun yang lalu.
Ellyas Pical adalah salah satu petinju terbesar yang pernah dimiliki Indonesia.
Petinju yang akrab disapa Elly itu adalah juara dunia pertama dari Indonesia.
Lahir di Saparua pada 24 Maret 1960, Elly merebut sabuk internasional pertamanya pada 19 Mei 1984.
Mengalahkan petinju Korea Selatan, Hee Yun-jung, dia menjadi juara kelas terbang super OPBF.
Setelah menjadi raja di kawasan Asia-Pasifik, Ellyas Pical mendapatkan kesempatan merebut sabuk juara dunia pada 3 Mei 1985.
Dia dihadapkan pada juara sebelumnya, Chun Ju-do,
Elly resmi menjadi raja tinju dunia setelah menang TKO atas petinju asal Korea Selatan itu pada ronde ke-8 dalam pertarungan di Jakarta.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Main Cuma 8 Menit, Pakai Nomor 30, Debut Lionel Messi di Barcelona
Sekali mempertahankan gelar dengan meng-KO Wayne Mulholland (Australia) pada 25 Agustus tahun yang sama, Elly sayangnya harus kehilangan sabuk juara.
Dia kalah angka split decision dari petinju Republik Dominika, Cesar Polanco, pada 15 Februari 1986.
Namun, berselang 5 bulan, Elly segera membalas kekalahan itu dengan ganti meng-KO Polanco di ronde ke-3.
Ellyas Pical menjadi juara dunia kelas terbang super IBF untuk kedua kalinya.
Sebuah lompatan besar kemudian coba dilakukan Elly pada 28 Februari 1987.
Dia menantang juara kelas terbang super WBA, Khaosai Galaxy.
Bertarung dengan gagah berani, Elly kalah TKO di ronde ke-14 dari figur yang sampai sekarang dianggap sebagai petinju terbaik Thailand pound for pound itu.
Kekalahan itu membuat Ellyas Pical kembali kehilangan sabuk juara.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Ratu Tinju Dunia Claressa Shields Satukan 6 Sabuk Juara
Sabuk itu menjadi lowong dan direbut oleh petinju Korea Selatan, Chang Tae-il.
"Kembalikan sabuk itu kepada saya," ucap Elly yang kemudian dipertemukan dengan Chang pada pertarungan yang digelar pada 17 Oktober 1987 di Jakarta seperti dikutip dari Kompas.
Bertarung 15 ronde, Elly dinyatakan menang angka split decision dengan skor 145-138, 147-137, dan 142-143.
Sejarah hari ini pun mencatat Ellyas Pical untuk ketiga kalinya menjadi raja tinju dunia.
"Tampil lebih dewasa dengan ketenangan yang luar biasa, Ellyas Pical akhirnya tak mengalami kesukaran untuk menundukkan juara dunia kelas terbang super IBF, Chang Tae Il," tulis pengamat tinju Syamsul Anwar di Harian Kompas.
"Kunci kemenangan Pical adalah sikap bertinjunya yang teguh, counter fighter."
Sabuk kelas terbang super IBF sempat dipertahankan Elly selama 3 kali lagi sebelum dia kalah dari petinju Kolombia, Juan Polo Perez, pada 14 Oktober 1989.
Ellyas Pical tercatat mengukir rekor 20 kali menang, 5 kali kalah, dan sekali imbang selama kariernya.