Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini, 27 Oktober 2018, Liga Inggris kehilangan seorang presiden klub yang membawa cerita Cinderella ke kehidupan nyata.
Pada musim 2015-2016, Leicester City menghadirkan kisah Cinderella di Liga Inggris.
Sangat tidak diunggulkan, The Foxes secara mengejutkan keluar sebagai juara Premier League pada musim tersebut.
Dilatih oleh Claudio Ranieri, Leicester City untuk pertama kalinya menjadi juara Divisi Utama Liga Inggris.
Banyak pihak menganggap kesuksesan Si Rubah sebagai kejutan terbesar sepanjang sejarah.
Bak Cinderella, Leicester City tidak punya kemewahan untuk dianggap sebagai calon juara.
Sebelum musim dimulai, mereka hanya dijagokan dengan angka 5.000-1 untuk menjadi kampiun.
Saat itu Leicester City hanya memiliki skuad dengan nilai 161 juta euro atau sekitar 2,7 triliun rupiah.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Liverpool Setop Rekor Chelsea Tak Kalah di Kandang Selama Hampir 5 Tahun
Itu berarti tidak sampai sepertiganya dari Chelsea, yang memiliki pasukan bernilai 553,5 juta euro.
Namun, Leicester City menyelesaikan musim sebagai juara dengan unggul 10 poin atas Arsenal di klasemen akhir.
Leicester City hanya kalah 3 kali sepanjang musim 2015-2016 yaitu dari Liverpool dan Arsenal dua kali.
Jamie Vardy dkk. tak tergoyahkan di puncak klasemen sejak pekan ke-22 pada 16 Januari 2016.
Kesuksesan Leicester City menjadi Cinderella itu terjadi setelah klub tersebut dimiliki oleh bos asal Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha.
Pada Agustus 2010, Vichai membeli The Foxes yang saat itu sedang berkompetisi di Divisi Championship.
Di bawah kepemimpinan Vichai, Leicester City promosi ke Premier League pada akhir musim 2013-2014.
Dua tahun kemudian mereka mengejutkan dunia dengan menjadi juara Liga Inggris.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Badan Membengkak, Penakluk Mike Tyson Dilibas Evander Holyfield
Namun, kebersamaan Vichai Srivaddhanaprabha bersama klubnya tidak berlangsung lama.
Dalam sejarah hari ini 5 tahun yang lalu, 27 Oktober 2018, dia meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh tak lama setelah lepas landas dari stadion Leicester City, King Power Stadium.
Vichai termasuk dalam 5 korban jiwa pada insiden tersebut.
Selepas Vichai berpulang, kepemilikan Leicester City berpindah ke anaknya, Aiyawatt Srivaddhanaprabha.
Leicester City mengalami degradasi pada akhir musim 2022-2023 setelah hanya menempati peringkat 18.
Akan tetapi, saat ini klub Cinderella itu dalam posisi bagus untuk langsung promosi lagi.
Leicester City sedang memimpin klasemen Divisi Championship 2023-2024 dengan 36 poin.
Mereka unggul 5 angka atas klubnya pemain Timnas Indonesia, Elkan Baggott, Ipswich Town.