Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli bercerita soal hasil yang dia dapatkan pada MotoGP Thailand 2023.
Pembalap Yamaha itu menyelesaikan balapan di posisi ke-11.
Hasil ini menjadi yang terbaik sejak tiga seri sebelumnya.
Morbidelli kompak finis di luar 11 besar saat membalap di Jepang, Indonesia, dan Australia.
Hasil ini tentu masih belum masuk kategori memuaskan.
Apalagi rekan setimnya, Fabio Quartararo finis di posisi lebih baik yakni, ke-5.
Menariknya, Morbidelli memilih untuk menyalahkan dirinya sendiri soal balapan kemarin.
Dia merasa sudah tak punya modal yang bagus karena memulai balapan dari starting grid ke-18.
Soal sepeda motor, murid Rossi tersebut merasa kuda besinya sudah cukup bagus.
"Itu adalah kesalahan saya sendiri," ujar Morbidelli, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
Baca Juga: Diberi Restu Honda Jajal Motor Ducati, Marc Marquez Ungkit Soal Valentino Rossi
"Sejak awal sudah dapat posisi start yang kurang bagus yakni 18."
"Mustahil untuk mendapatkan ranking atas."
"Sepeda motor saya sudah melakukan yang terbaik untuk hasil yang lebih baik," sambungnya.
Membahas seri MotoGP Thailand 2023 lebih lanjut, dia kembali membahas sepeda motornya.
Pada akhirnya, Morbidelli puas dengan balapan yang dia lakoni.
"Kami berada di posisi yang benar soal suhu dan tekanan," bebernya.
"Bahkan saat slipstream kami tak punya masalah."
"Tetapi, trek ini tidak terlalu memberikan tekanan pada ban depan."
"Saat balapan, sangat sulit untuk menyalip lawan."
Baca Juga: Jadi Korban Kepindahan Marc Marquez, Pembalap Ini Lempar Kode Soal Masa Depannya
"Saya harus melakukan hal besar pada tikungan ke-3 di awal-awal balapan."
"Meski begitu, saya cukup puas dengan balapan saya," tambah Morbidelli.
Selanjutnya pekan balapan bakal bergeser ke Malaysia, 10-12 November mendatang.
Sang murid Valentino Rossi menyebut Sirkuit Sepang sebagai salah satu favoritnya.
"Itu adalah salah satu trek favorit saya," terangnya.
"Saya biasanya sangat cepat di sana."
"Tetapi, membuat prediksi bukanlah hal yang mudah dilakukan."
"Interaksi dari trek, ban, dan perangkat elektronik salu saja membuat kejutan," tutup Morbidelli.